10 Universitas dari China kunjungi UI untuk kerja sama

Depok (ANTARA) - Universitas Indonesia (UI) menerima kunjungan 10 universitas dari China untuk membuka peluang kolaborasi antar-universitas dalam hal pertukaran pelajar dan pengembangan pendidikan yang lebih luas. 

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris di Kampus UI Depok, Senin mengatakan bahwa setiap individu memiliki kesempatan yang sama dalam mengakses pendidikan, terutama di era saat ini yang dipermudah dengan adanya pembelajaran secara daring. 

Kesepuluh universitas asal China tersebut adalah Chengdu University, Shanxi University, Shantou University, East China University of Technology, China Academy of Art, Ningbo City College of Vocational Technology, Hangzhou City University, XuetangX, Bohai Shipbuilding Vocational College, dan Tsinghua University. 

Perwakilan dari 10 universitas tersebut disambut oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris di Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom), Kampus Depok, Jawa Barat.   

Ia juga menambahkan bahwa hal ini sejalan dengan program Massive Open Online Courses (MOOCs) yang telah dijalankan oleh UI.  

Kehadiran program ini bertujuan untuk membagi pengetahuan dan memberi kesempatan belajar seluas-luasnya tidak hanya untuk mahasiswa UI, tetapi seluruh masyarakat Indonesia. 

Selain itu, selama masa pandemi COVID-19, adanya program ini merupakan salah satu upaya agar mahasiswa tetap mendapatkan pendidikan dengan kualitas terbaik demi terciptanya generasi yang mampu bersaing di kancah global.  

Sejalan dengan yang disampaikan oleh Prof. Haris, Manager of Online Course Construction and On-Campus Application, Tsinghua University, Guo Shuangshuang mengatakan bahwa transformasi teknologi dengan aksesibilitas pendidikan yang inklusif untuk setiap individu sangat membantu dalam memperluas pendidikan. 

"Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi baru, seperti big data dan artificial intelligence (AI) telah mengubah gaya hidup dan memberikan peluang besar dalam memenuhi permintaan pendidikan tinggi secara digital. Hal ini memungkinkan kita untuk menyediakan pendidikan berkualitas tinggi kepada lebih banyak orang," kata Guo Shuangshuang.