Bekasi (Antara Megapolitan) - Ketua Komisi A DPRD Kota Bekasi Ariyanto Hendrata menilai bantuan dana hibah 2016 dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk Kota Bekasi sebebsar Rp187 miliar belum sesuai harapan.
"Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sebelumnya berjanji akan memberikan dana hibah sebesar hampir Rp1 triliun kepada Pemerintah Kota Bekasi, tapi nyatanya turun drastis sampai Rp187 miliar," katanya di Bekasi, Sabtu.
Dia mengaku sempat mengingatkan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi untuk tidak tergiur oleh janji manis Pemprov DKI.
"Saya sudah ingatkan Pemkot Bekasi jangan termakan janji palsu," katanya.
Politisi Pertai Keadilan Sejahtera itu menilai kepentingan Pemprov DKI terhadap kerja sama pengelolaan lahan sampah Bantargebang sangat merugikan Kota Bekasi.
Contohnya, kata dia, kondisi air tanah di sekitar Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang yang sudah terkontaminasi limbah sampah sehingga warga terpaksa membeli air galon untuk konsumsi.
"Selain itu, Kali Ciasem yang selama ini berfungsi sebagai pengairan sawah di Bantargebang juga terbukti secara klinis telah tercemar. Belum lagi armada angkutan sampahnya yang belum memenuhi standarisasi sesuai MoU sehingga mengakibatkan air lindi sampah berceceran," katanya.
Besaran dana bantuan untuk Pemkot Bekasi yang ditargetkan cair pada akhir September 2016 sebesar Rp187 miliar, kata Ariyanto, belum sebanding dengan kerugian yang selama ini diderita masyarakat di sekitar Bantargebang.
"DKI pernah bilang akan melakukan perbaikan, semua itu baru janji-janji, dia bilang mau meningkatkan perhatian terhadap masyarakat sekitar, itu juga semua janji-janji manis saja," katanya.
Legislator Bekasi: Hibah DKI Belum Sesuai Harapan
Sabtu, 24 September 2016 12:10 WIB
Saya sudah ingatkan Pemkot Bekasi jangan termakan janji palsu.