"Jangankan mimpin Ibukota, jadi pemimpin nasional saja Rizal Ramli sanggup, dan itu sudah dia dibuktikan saat menjabat Menko Maritim," kata Pimpinan Pondok Pesantern Tebu Ireng (Jombang) KH Solahuddin Wahid dalam keterangan tertulisnya, Senin.
Solahuddin Wahid yang akrab disapa Gus Solah ini menemui Rizal Ramli dan mengingatkan agar Rizal memperhatikan aspirasi masyarakat yang mengharapkannya tampil sebagai pemimpin di Ibukota Negara.
Meskipun belum pernah menyatakan siap maju Pilgub DKI Jakarta, tapi nama Rizal Ramli terus berkibar di ranah politik Ibukota.
Banyak yang berharap tokoh yang sudah teruji integritas dan kapasitas kepemimpinannya ini mau mengubah Ibukota menjadi lokomotif pembangunan yang berperadaban.
Lebih daari 30 organisasi massa, baik yang bersifat nasional maupun lokal (Jakarta) menginginkan agar mantan Menko Maritim dan Sumberdaya itu mau mengisi kekosongan kepemimpinan yang mumpuni di Ibukota.
Sementara itu Mantan Juru Bicara Presiden Abdurahman Wahid, Adhie M Massardi, mengapresiasi dukungan para tokoh, ormas, dan kelompok masyarakat kepada Rizal yang terus mengalir deras. Dukungan disampaikan bukan karena alasan emosional tetapi karena melihat track record Rizal.
Adhie mengatakan setelah 71 tahun Indonesia merdeka, kita belum punya pola pembangunan yang jelas. Tetapi Rizal sudah punya terutama dalam hal bagaimana mengelola potensi bangsa dan alamnya.
"Dia (Rizal Ramli) bisa mengubah Jakarta dengan kemampua nya menjadi lebih beradab. Ibu kota bisa menjadi kiblat pembangunan sesuai Tri Sakti bagi daerah-daerah lain di Indonesia," kata tokoh demokrasi yang juga orang dekat Rizal tersebut.
"Tapi soal maju di Pilkada DKI seratus persen urusan partai politik. Berpulang kepada partai politik apakah mau mengelaborasi kehendak rakyat atau tidak," kata mantan Jurubicara Presiden di era Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Warga Batak Jakarta misalnya mendukung Rizal karena melihat karya nyatanya saat menjabat Menko Maritim dan Sumber Daya menginsiasi lahirnya Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba sehingga memungkinkan Danau Toba menjadi industri pariwisata penting yang bisa menyaingi Bali.
Warga Maluku Jakarta terkenang dengan Rizal atas perjuangannya mewujudkan skema pengelolaan Blok Masela di darat (onshore) karena akan membangkitkan ekonomi masyarakat sekitar sehingga mereka bisa lebih sejahtera.
Warga Flores Jakarta mendukung Rizal karena terobosannya menyerap tenaga kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sana dengan membangkitkan pariwisata Labuan Bajo.
Kemudian warga Papua Jakarta mendukung Rizal antara lain karena sikap lantangnya menolak perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia.
Sementara itu Mantan Juru Bicara Presiden Abdurahman Wahid, Adhie M Massardi, mengapresiasi dukungan para tokoh, ormas, dan kelompok masyarakat kepada Rizal yang terus mengalir deras. Dukungan disampaikan bukan karena alasan emosional tetapi karena melihat track record Rizal.
Adhie mengatakan setelah 71 tahun Indonesia merdeka, kita belum punya pola pembangunan yang jelas. Tetapi Rizal sudah punya terutama dalam hal bagaimana mengelola potensi bangsa dan alamnya.
"Dia (Rizal Ramli) bisa mengubah Jakarta dengan kemampua nya menjadi lebih beradab. Ibu kota bisa menjadi kiblat pembangunan sesuai Tri Sakti bagi daerah-daerah lain di Indonesia," kata tokoh demokrasi yang juga orang dekat Rizal tersebut.
"Tapi soal maju di Pilkada DKI seratus persen urusan partai politik. Berpulang kepada partai politik apakah mau mengelaborasi kehendak rakyat atau tidak," kata mantan Jurubicara Presiden di era Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Warga Batak Jakarta misalnya mendukung Rizal karena melihat karya nyatanya saat menjabat Menko Maritim dan Sumber Daya menginsiasi lahirnya Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba sehingga memungkinkan Danau Toba menjadi industri pariwisata penting yang bisa menyaingi Bali.
Warga Maluku Jakarta terkenang dengan Rizal atas perjuangannya mewujudkan skema pengelolaan Blok Masela di darat (onshore) karena akan membangkitkan ekonomi masyarakat sekitar sehingga mereka bisa lebih sejahtera.
Warga Flores Jakarta mendukung Rizal karena terobosannya menyerap tenaga kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sana dengan membangkitkan pariwisata Labuan Bajo.
Kemudian warga Papua Jakarta mendukung Rizal antara lain karena sikap lantangnya menolak perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia.