Bekasi (Antara Megapolitan) - Wakil Ketua Komisi V DPR RI Yudi Widiana menilai sistem pembayaran non tunai di sejumlah jaringan Tol PT Jasa Marga belum populer dan efektif mengurai kepadatan lalu lintas.
"Penggunaan sistem transaksi elektronik tol (E-Toll) oleh Jasa Marga sebenarnya sudah mengalami keterlambatan implementasi. Selain itu, pemanfaatan sistem tersebut oleh masyarakat juga tidak signifikan," katanya di Bekasi, Jumat.
Pihaknya mencatat, pemanfaatan fasilitas itu di masyarakat masih relatif rendah, yakni di bawah 40 persen dari total puluhan ribu pengguna jalan tol yang setiap hari melintasi jaringan tol Jasa Marga.
Kebijakan pemerintah menambah empat bank Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk memperluas jaringan penggunaan E-Toll juga dirasa kurang signifikan.
"Informasi yang kita peroleh, paling tinggi penggunaan E-Toll ada di gerbang tol Bintaro, Tangerang Selatan sebesar 34 persen, sedangkan sisanya masih relatif sedikit. Kenapa di Bintaro banyak yang pakai, karena daerah itu dihuni mayoritas orang kaya dan orang-orang berpendidikan," katanya.
Dia mengemukakan, manajemen Jasa Marga dituntut memiliki kreativitas dalam upaya mendongkrak penggunaan E-Toll oleh masyarakat.
Salah satu hambatan yang terindetifikasi pihaknya terkait persoalan E-Toll adalah masih terbatasnya tempat-tempat yang membuka pelayanan isi ulang pulsa kartu tol.
"Saya sendiri sebagai pengguna tol masih mengalami kemalasan untuk isi ulang kartu tol karena lokasinya masih sangat jarang," katanya.
Yudi juga mengkritisi masih minimnya upaya Jasa Marga dalam menyosialisasikan penggunaan E-Toll di tengah masyarakat.
"Paling tidak ada sponsor yang mau mengiklankan produk tersebut ke level yang lebih luas sehingga masyarakat tergerak menggunakannya," demikian Yudi.
Sistem E-toll Belum Populer Di Masyarakat
Jumat, 5 Agustus 2016 18:21 WIB
Informasi yang kita peroleh, paling tinggi penggunaan E-Toll ada di gerbang tol Bintaro, Tangerang Selatan sebesar 34 persen,...