Kota Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat memulai sosialisasi pembauran kebangsaan melalui terutama di bawah Kemendikbud Ristek dan Kementerian Agama (Kemenag) agar tidak terus muncul persoalan yang merusak tatanan dan kebangsaan serta ketakutan hanya karena perbedaan.
"Selain upaya di sektor pendidikan, harus ada koordinasi juga dengan penegakan hukum, kepolisian, kejaksaan, pengadilan negeri dan TNI dengan melakukan dialog," kata Wakil Wali Kota Bogor Dedie Abdul Rachim di Kota Bogor, Rabu.
Menurut dia, dialog dengan semua unsur penting, karena masih ada pekerjaan rumah Pemerintah Kota Bogor untuk perluas perwakilan etnis-etnis yang belum terwakili, dimasukkan ke forum sehingga suaranya semakin keras dan lantang dalam menyosialisasikan nilai-nilai kebangsaan.
Dedie pun mengaku telah menitipkan pesan agar dialog lebih lanjut dapat dilaksanakan pada kegiatan-kegiatan ke depan, pada saat penutupan (bimbingan teknis) Bimtek Pembauran Kebangsaan dengan tema Kita Beragam Kita Harmonis, di Kota Bogor, Senin (12/12).
Bimbingan teknis tersebut diselenggarakan Forum Pembauran Kebangsaan Kota Bogor yang dihadiri 20 perwakilan.
Dedie pun menilai, peran sosialisasi melalui berbagai kegiatan dan program perlu didukung oleh anggaran yang cukup.
"Melihat tugas-tugasnya memang banyak sekali jadi ke depan harus ada strategi dari SDM, strategi penganggaran dan strategi kegiatan supaya langkah-langkah dan tujuan tadi bisa berjalan dengan baik," ujar Dedie.
Sementara itu, Sekretaris Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kota Bogor, Delsimon mengatakan kegiatan Bimbingan teknis kali ini untuk menyamakan visi sesuai dengan temanya yakni kita beragam kita harmonis.
Targetnya agar muncul suatu virus harmonisasi keberagaman sehingga terciptanya persatuan dan kesatuan antar suku, ormas dan lainnya di Kota Bogor.
"Bimtek ini juga sebagai tahap awal pembentukan FPK di tingkat kecamatan. Saat ini di FPK Kota Bogor ada 20 etnis sesuai dengan SK Wali Kota yang hari ini mewakili kesukuan atau paguyuban di Kota Bogor, diantaranya suku Batak, Minang, Papua, Kodanua, Sangir Talaud, Jawa, Makassar, Bengkulu, Palembang, Banjar dan lainnya," katanya.
Pemkot Bogor mulai sosialisasi pembauran kebangsaan lewat pendidikan
Rabu, 14 Desember 2022 22:09 WIB
Selain upaya di sektor pendidikan, harus ada koordinasi juga dengan penegakan hukum, kepolisian, kejaksaan, pengadilan negeri dan TNI dengan melakukan dialog.