Kota Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat optimistis akan mendapatkan tambahan subsidi bus dengan skema Buy the Service (BTS) dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan untuk dua koridor Biskita Trans Pakuan yang belum beroperasi.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Rudy Mashudi ketika dikonfirmasi di Balai Kota Bogor, Rabu, menyampaikan rencana subsidi terus dikomunikasikan dengan pihak BPTJ yang diharapkan tahun 2023 untuk mendukung penataan transportasi perkotaan di Kota Bogor.
"Tadi ada juga Direktur Prasarana BPTJ, kita komunikasikan. Doakan saja 2023 bisa," ujar Rudy Mashudi.
Rudy menerangkan bahwa berdasarkan rencana penataan transportasi di Kota Bogor, konversi angkutan umum kota (angkot) menjadi bus ukuran sedang memang telah dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Sebelumnya, Direktur Angkutan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Tatan Rustandi menyampaikan di wilayah Bodetabek, Kota Bogor terpilih sebagai pilot project implementasi kebijakan BTS.
Berbeda dengan mekanisme subsidi konvensional, subsidi pada mekanisme BTS bersifat membeli keseluruhan pelayanan yang dilakukan oleh operator yang menyelenggarakan layanan berdasar standar pelayanan yang telah ditetapkan Pemerintah. Operator penyelenggara layanan itu sendiri terpilih melalui proses lelang berdasarkan ketentuan peraturan yang berlaku.
Dijelaskan bahwa BPTJ bekerja sama dengan Koperasi Duta Jasa Angkutan Mandiri (Kodjari) telah mengoperasikan 49 bus Biskita Trans Pakuan yang menggantikan 147 angkutan kota (angkot) sesuai target pada akhir tahun 2021.
Sebanyak 49 bus Biskita Trans Pakuan itu beroperasi di empat koridor yakni Koridor 1 Terminal Bubulak-Cidangiang, Koridor 2 Terminal Bubulak-Baranangsiang-Ciawi, Koridor 3 Terminal Bubulak-Empang-Ciawi dan Koridor 4 Ciawi-Ciparigi.
Direktur Perumda Trans Pakuan Rachma Nissa yang turut mengelola Biskita Trans Pakuan selaku perwakilan Pemerintah Kota Bogor mengatakan akan melakukan presentasi keberhasilan bus tersebut beroperasi di Kota Bogor hasil kolaborasi BPTJ, Kodjari dan perusahaannya kepada Kemenhub.
Hal itu akan dilakukan sebagai upaya untuk mendapatkan kepercayaan kembali mendapatkan subsidi BTS untuk dua koridor lagi Biskita Trans Pakuan ke depan yakni di koridor 3 dan koridor 4.
Perumda Trans Pakuan, kata Rachma Nissa, selama ini berperan untuk berkoordinasi kepada Kodjari, BPTJ dan publik terkait perkembangan Biskita Trans Pakuan. Selain itu, ke depan pengelolaan halte Biskita pun akan dikelola perusahaan umum daerah itu.
Baca juga: Pemkot Bogor pilih sehatkan perusahaan daerah jasa transportasi
Baca juga: BPTJ perkirakan tarif BisKita TransPakuan lebih rendah dari tiket bus TransJakarta