Karawang (Antara Megapolitan) - Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi Kabupaten Karawang, Jabar, meminta para pejabat di lingkungan pemerintah daerah setempat serta orang-orang mampu tidak menggunakan gas elpiji 3 kilogram.
"Para pejabat dan orang kaya janganlah menggunakan elpiji 3 kilogram, karena itu barang bersubsidi yang dikhususkan untuk masyarakat miskin," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi setempat, Hanafi, di Karawang, Kamis.
Selama lebih dari sebulan terakhir, kelangkaan gas elpiji 3 kilogram terjadi di beberapa daerah sekitar Karawang. Kondisi itu diakuinya akibat pendistribusian elpiji bersubsidi yang salah sasaran.
Ia mengakui, masih banyak masyarakat yang tergolong mampu menggunakan gas elpiji 3 kilogram. Selain itu, cukup banyak pula pelaku usaha makanan yang menggunakan gas elpiji 3 kilogram.
Atas hal tersebut pihaknya mengimbau agar para pejabat serta orang kaya di Karawang tidak menggunakan gas elpiji bersubsidi tersebut. Sebab akan berdampak terjadinya kelangkaan elpiji 3 kilogram.
Menurut dia, lemahnya pengawasan pendistribusian gas elpiji 3 kilogram selama ini mengakibatkan kelangkaan di sejumlah daerah sekitar Karawang.
Ia menyatakan sebenarnya sudah ada tim pengawasan pendistribusian gas elpiji 3 kilogram yang anggotanya terdiri atas jajaran pemerintah daerah dan Hiswana Migas.
Tetapi, kata Hanafi, masih belum maksimal pengawasannya. Sehingga di lapangan masih terjadi kelangkaan gas elpiji yang merupakan barang bersubsidi tersebut.
Rata-rata kebutuhan gas elpiji di 30 kecamatan sekitar Karawang mencapai 1,8 juta tabung per bulan. Kini kuotanya ditambah hingga mencapai 1,9 juta tabung per bulan. Meski demikian, tetap terjadi kelangkaan elpiji 3 kilogram.
Orang Kaya Jangan Gunakan Elpiji Bersubsidi
Kamis, 25 Februari 2016 21:20 WIB
Para pejabat dan orang kaya janganlah menggunakan elpiji 3 kilogram, karena itu barang bersubsidi yang dikhususkan untuk masyarakat miskin.