"Sekarang kebanyakan orang tua (lansia), tahun depan kita upayakan masuk ke anak-anak muda," kata Bima Arya di Kota Bogor, Rabu.
Dia mengatakan, program Bogor mengaji adalah program pemberdayaan masyarakat dalam rangka menuntaskan buta aksara Al-Quran di Kota Bogor.
Ke depan program ini tidak hanya menyasar warga lanjut usia (lansia) yang sudah di wisuda sebanyak 1.500 orang, tetapi juga anak muda yang belum bisa membaca Al-Quran.
Baca juga: Bima Arya mewisuda 1.500 peserta kegiatan Bogor Mengaji
Ribuan lansia telah diwisuda Bima Arya secara simbolis Tuntas Mengaji (TASMI) di Indoor GOR Pajajaran Kota Bogor, Selasa (19/4).
Bima menyampaikan, komitmen anggaran bersama DPRD Kota Bogor diharapkan bisa menguatkan agar ada angkatan-angkatan program Bogor Mengaji berikutnya.
"Mungkin jika tenaga pengajar yang dilibatkan lebih banyak dan ada pembiayaan lagi, maka peserta akan lebih banyak lagi. Adapun para pengajar yang terlibat adalah para ustadz ustazah di bawah koordinasi Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Bogor dan jaringan pesantren," ujar Bima Arya.
Baca juga: DPRD komitmen tambah anggaran Bogor Mengaji tahun depan
Kepala Bagian Kemasyarakatan Setda Kota Bogor, Adi Novan menambahkan, sejak awal program Bogor Mengaji digulirkan minat masyarakat terlihat cukup banyak, dikarenakan keterbatasan anggaran dan tenaga pengajar, maka jumlah warga yang ingin menjadi peserta diseleksi dan harus dibatasi.
"Target awal dari Program Bogor Mengaji adalah 30 santriwan-santriwati setiap kelurahan dengan total 2.040 peserta, seiring waktu berkurang jadi 1.500 peserta. Untuk angkatan kedua yang direncanakan pada Juli 2022 pasca Idul Fitri, jumlah peserta ditargetkan sebanyak 2.040 dengan tujuan untuk memaksimalkan," katanya.
Baca juga: BJB serahkan bantuan sosial Rp295,2 juta untuk kegiatan "Bogor Mengaji"
Adi Novan berjanji akan berusaha terkait arahan Wali Kota Bogor agar program tersebut menyasar anak muda di Kota Bogor dilakukan secara bertahap.
"Ke depan Insya Allah kita akan masuk ke segmen remaja dan anak muda," ungkapnya.