Jakarta (ANTARA) - Biro keamanan siber Ukraina mengatakan anggota militer mereka menjadi sasaran peretas asal Belarusia.
Computer Emergency Response Team (CERT) Ukraina, dikutip dari Reuters, Sabtu, mengatakan peretas mencuri kata sandi email dan masuk akun surat elektronik tentara Ukraina.
Akun surat elektronik yang diretas ini mengirimkan pesan berbahaya ke daftar kontak.
CERT menuduh grup berkode UNC1151 berbasis di Minsk yang mendalangi kampanye peretasan ini. Grup peretas beranggotakan tentara Belarusia.
Ukraina sudah mengalami berbagai serangan siber sebelum invasi Rusia pekan ini.
Baca juga: Pasukan Rusia tembakkan rudal dan arteleri di kota-kota Ukraina
Baca juga: Perusahaan Barat putuskan hubungan dengan Rusia setelah invasi Ukraina
Beberapa hari lalu, ratusan komputer di Ukraina diserang dengan perangkat lunak penghapus data, yang sudah berlangsung selama berbulan-bulan.
Situs pemerintahan Ukraina, antara lain Kementerian Luar Negeri, mendapat serangan distributed denial-of-service (DDos).
Situs Kementerian Pertahanan Ukraina dan dua bank juga sempat mendapat serangan DDoS.
Militer Ukraina menjadi target peretas Belarusia
Sabtu, 26 Februari 2022 16:02 WIB

Ilustrasi - Seorang peretas sedang menggunakan perangkat komputer dan jaringan untuk melakukan serangan siber. ANTARA/Shutterstock/am.
Computer Emergency Response Team (CERT) Ukraina, dikutip dari Reuters, Sabtu, mengatakan peretas mencuri kata sandi email dan masuk akun surat elektronik tentara Ukraina.