Karawang (ANTARA) - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karawang, Jawa Barat mengimbau agar pengelola objek wisata di daerahnya memperketat penerapan protokol kesehatan untuk menghindari penyebaran virus corona di tempat wisata.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) setempat Yudi Yudiawan, di Karawang, Sabtu menyampaikan, saat ini objek wisata dibolehkan buka. Namun harus memperketat penerapan prokes.
Baca juga: Pengembangan wisata di Karawang kurang didukung infrastruktur
Baca juga: Mayoritas destinasi wisata di Karawang bukan milik pemerintah daerah
Pengelola objek wisata di Karawang harus benar-benar menerapkan prokes. Termasuk jumlah pengunjung, harus dibatasi.
"Objek wisata tidak ditutup, tapi ada pembatasan kapasitas pengunjung 50 persen. Para pengunjung juga harus patuh terhadap prokes," katanya.
Menurut dia, dengan adanya Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 06 Tahun 2022 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3, Level 2, dan Level 1 COVID-19 di Wilayah Jawa dan Bali, tempat wisata tidak ditutup.
Baca juga: DPRD Karawang desak pemkab tinjau ulang tempat wisata kolam renang
Sesuai dengan ketentuan itu, tempat wisata tidak ditutup, tapi ada pembatasan pengunjung 50 persen.
Hal tersebut diterapkan seiring dengan munculnya varian Omicron yang mengakibatkan meningkatnya kasus COVID-19 di berbagai daerah, termasuk Karawang.
Ia berharap 'badai' COVID-19 segera berakhir. Sehingga masyarakat dapat kembali mengandalkan usahanya di lokasi wisata serta aktivitas lainnya dapat normal kembali. (KR-MAK)
Pengelola objek wisata di Karawang diimbau perketat prokes
Sabtu, 5 Februari 2022 19:02 WIB
Objek wisata tidak ditutup, tapi ada pembatasan kapasitas pengunjung 50 persen. Para pengunjung juga harus patuh terhadap prokes.