Yogyakarta (ANTARA) - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan bahwa Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah sepuluh kali meluncurkan guguran lava pijar ke arah barat daya hingga sejauh 1,5 km selama periode pengamatan Rabu dari pukul 00.00 sampai 06.00 WIB.
Menurut Kepala BPPTKG Hanik Humaida, selama periode pengamatan itu Merapi juga mengalami 34 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-11 mm selama 16-138 detik, dua kali gempa hembusan dengan amplitudo 2-3 mm selama 13-22 detik, dan tujuh gempa fase banyak dengan amplitudo 2-8 mm selama 7-8 detik.
Menurut hasil analisis BPPTKG, selama periode 7 sampai 13 Januari 2022 tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan pada kubah lava barat daya maupun kubah tengah Merapi. Volume kubah lava di barat daya tercatat 1.670.000 meter kubik dan volume kubah tengah tercatat 3.007.000 meter kubik.
Baca juga: Sebelum terjadi gempa Hiu Paus dekati bibir Pantai Citepus Sukabumi
Baca juga: BPBD Sukabumi belum terima laporan adanya kerusakan akibat gempa Banten
BPPTKG masih mempertahankan status aktivitas Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan berdampak pada wilayah dalam sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal tiga kilometer ke arah Sungai Woro dan sejauh lima kilometer ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Apabila gunung api itu mengalami letusan eksplosif, lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.
Guguran lava pijar Merapi meluncur ke barat daya sejauh 1,5 kilometer
Rabu, 19 Januari 2022 9:59 WIB