Cibinong, Bogor (ANTARA) - Democracy Electoral and Empowerment Partnership (DEEP) dan Lembaga Studi Visi Nusantara Maju (Vinus) merilis hasil survei elektabilitas calon Bupati Bogor, Jawa Barat, periode 2024-2029.
"Sampel survei adalah 600 opinion maker terdiri dari akademisi, tokoh agama dan masyarakat, aktivis perempuan, aktivis pemuda, LSM, dan pengusaha. Metode penarikan sampelnya, cluster random sampling," ujar Direktur DEEP, Yusfitriadi, di Cibinong, Kabupaten Bogor, Rabu.
Baca juga: Kabupaten Bogor siapkan anggaran Rp250 miliar untuk pelaksanaan Pilkada 2024
Baca juga: Apeksi usulkan agar pilkada serentak gunakan IT canggih
Hasil survei elektabilitas tersebut, petahana Bupati Bogor Ade Yasin menduduki peringkat teratas dengan meraih 18,57 persen dari total jumlah vote 1.260 suara. Sedangkan di peringkat kedua, Ade Ruhandi meraih 16,43 persen. Urutan tersebut sama dengan hasil Pemilihan Bupati (Pilbup) Bogor 2018 lalu.
Yus menyebutkan, pada survei yang dilakukan medio Juni hingga Agustus 2021 itu, instrumen survei didistribusikan kepada 600 responden di 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor, dengan setiap kecamatan terdiri dari 15 responden.
"Populasi survei masyarakat Kabupaten Bogor berusia 17 tahun dan ber-KTP Kabupaten Bogor," ujar Yus.
Baca juga: KPU Kota Bogor mulai siapkan penyusunan RKB Pilkada 2024
Menurutnya, pada tingkat elektabilitas calon, setiap responden memiliki hak memilih maksimal lima nama dari jumlah daftar calon sebanyak 37 tokoh.
"Tokoh lain yang memiliki elektabilitas untuk menjadi calon bupati Bogor 2024-2029 masih ditempati oleh tokoh sentral partai politik tingkat kabupaten dan provinsi, politisi aktivis, dan para eks tokoh yang pernah mengikuti pencalonan bupati pada pilkada sebelumnya," ujarnya.
DEEP dan Vinus rilis hasil survei elektabilitas calon bupati Bogor 2024-2029
Rabu, 22 September 2021 22:47 WIB
Sampel survei adalah 600 opinion maker terdiri dari akademisi, tokoh agama dan masyarakat, aktivis perempuan, aktivis pemuda, LSM, dan pengusaha.