Makassar, (Antara Megapolitan)- Keluarga penumpang pesawat Aviastar jeniz Twin Otter yang hilang kontak dalam penerbangan dari Bandara Andi Djemma, Luwu Utara, menuju Bandara Internasional Sultan Hasanuddin terus berdatangan ke kantor sekuriti Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Jumat.
Zulkarnain yang merupakan anggota keluarga dari salah satu penumpang pesawat bernama Nurul Fatimah itu mengaku datang untuk mencari informasi terkini terkait hilangnya kontak pesawat yang ditumpangi keluarganya tersebut.
"Dia (Nurul Fatimah) memang bekerja sebagai otoritas Bandara Adi Demma. Dia terbang (dipesawat) bersama anaknya (Raya dan Afif)," katanya.
Kabid Keamanan Angkutan Udara dan Kelaikudaraan Otoritas Bandara Wil V Makassar, Agus Sasongko, di kantor sekuriti Bandara Hasanuddin Makassar, mengatakan tim gabungan akan memulai menyisir rute penerbangan pesawat tersebut.
Untuk melakukan pencaharian pesawat itu, pihaknya sengaja melibatkan sejumlah unsur mulai dari basarnas, Kodim, Babinsa, TNI dari seluruh angkatan termasuk dari masyarakat yang memiliki informasi untuk segera menghubungi crisis centre di Makassar.
Bagi masyarakat yang memiliki informasi dapat menghubungi Crisis Centre Aviastar di nomor 021-8626789. Atau Crisis Centre Angkasa Pura dinomor 0411-3656000. Atau menghubungi kontak person 085391919178 atas nama Hary.
"Malam ini kita ada progres. Kami sudah mulai bergerak dan berkoordinasi dengan Danlanud agar bisa berkomunikasi dengan jajaran TNI di Sulawesi Selatan khususnya Babinsa dan Kodim yang biasanya memiliki informasi akurat," katanya.
Diketahui, pesawat jenis PKBRM/DHC6 milik Aviastar dengan nomor penerbangan MV 7503 dinakhodai Capt Iri Afriadi dengan Co Pilot Yudhistira serta teknisi Soekris Winarto.
Adapun jumlah penumpang sebanyak tujuh orang yang terdiri dari lima orang dewasa dan dua orang bayi, antara lain : Nurul Fatimah. Lisa Falentin, Riza Arman, Sakhi ArQobi, M. Natsir, Afif (bayi), Raya (bayi).
Keluarga berdatangan Ke Bandara Sultan Hasanuddin
Jumat, 2 Oktober 2015 23:32 WIB
Dia (Nurul Fatimah) memang bekerja sebagai otoritas Bandara Adi Demma. Dia terbang (dipesawat) bersama anaknya (Raya dan Afif).