Karawang, (Antara Megapolitan) - Kementerian Pertanian mengalokasikan anggaran sekitar Rp100 miliar untuk mengatasi bencana kekeringan di wilayah Jawa Barat yang di antaranya menurunkan hujan buatan.
Ketua Tim Unit Penanganan Khusus Padi Jagung dan Kedelai Jawa Barat Kementerian Pertanian Banun Harpini di Karawang, Selasa, mengatakan pihaknya beberapa kali menggelar rapat tingkat nasional untuk mengantisipasi semakin meluasnya bencana kekeringan.
Bahkan pihaknya telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp100 miliar dari Kementerian Pertanian untuk menangani bencana kekeringan di wilayah Jawa Barat. Dari anggaran itu, di antaranya akan dilakukan upaya menurunkan hujan buatan.
Tetapi sesuai dengan hasil penelitian Badan Penelitian Penerapan Teknologi, awan di wilayah Jabar belum cukup tinggi untuk membuat hujan buatan. Ketika posisi awan sudah terkumpul dan posisi ketinggianya memadai, maka pesawat akan terbang dan langsung menembak diposisi yang ditentukan, sehingga akan turun hujan.
"Sekarang tinggal menunggu posisi awan saja untuk membuat hujan buatan. Kita menunggu saat yang tepat agar efektivitas hujan buatan bisa maksimal," kata dia, disela panen raya di Karawang.
Dalam mengantisipasi meluasnya kekeringan, pihaknya tidak hanya berencana membuat hujan buatan. Tetapi juga menelusuri wilayah yang ada sumber airnya seperti sungai-sungai besar di Jabar. Kemudian di dekat sungai itu akan dibuat sumur dangkal sedalam 2 meter serta sumur sedalam 100 meter.
Sementara itu, Karawang masuk kategori ranking kesembilan daerah yang mengalami kekeringan se-Jawa Barat. Daerah yang mengalami kekeringan terparah di antaranya Indramayu, Subang, Ciamis, Cirebon, Tasikmalaya, Garut, dan Majalengka.
Ia menilai, Karawang belum menjadi prioritas dalam penanganan kekeringan dari Kementerian Pertanian. Alasannya, area pertanian yang mengalami kekeringan parah hanya sedikit, yakni di dua kecamatan saja, yakni Tegalwaru dan Pangkalan, karena wilayah tersebut termasuk area tadah hujan.
Kekeringan di Karawang juga masih aman, karena daerah itu masih dilintasi sungai-sungai yang airnya berasal dari Waduk Jatiluhur, Purwakarta.
Kementan Berencana Turunkan Hujan Buatan Atasi Kekeringan
Selasa, 4 Agustus 2015 21:56 WIB
Kita menunggu saat yang tepat agar efektivitas hujan buatan bisa maksimal.