21.000 Hektare Lahan Di Bogor Terancam Kekeringan

Ilustrasi, Lahan pertanian kekeringan akibat kemarau. (Foto Antara/ Marifka Wahyu Hidayat/Dok)

Yang namanya lahan pertanian kering adalah lahan yang sudah tidak ada air tanah dan pohon padinya kering.

Cibinong, Bogor, (Antara Megapolitan) - Kepala Bidang Pangan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Prasetiowati, mengatakan sebanyak 21.000 hektare lahan pertanian di daerah itu terancam kekeringan saat musim kemarau tahun 2015.

"Sebanyak 21.000 dari 76.217 hektare lahan pertanian yang sudah ditanam padi terancam kekeringan tahun ini," kata Kabid Pangan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor Prasetiowati di Cibinong, Senin.

Namun, kata dia, Dinas Pertanian dan Kehutanan sudah melakukan antisipasi terhadap bencana kekeringan di Kabupaten Bogor.

Dinas sudah menurunkan pompa air di lahan yang terancam kekeringan untuk membantu padi tetap tumbuh subuh hingga masa panen tiba dengan dibantu prajurit TNI, katanya.

"Yang namanya lahan pertanian kering adalah lahan yang sudah tidak ada air tanah dan pohon padinya kering," katanya.

Ia menjelaskan berarti lahan pertanian di Kabupaten Bogor bukan tidak mengalami kekeringan walaupun tanah retak-retak. Karena pohon padinya masih hijau dan bisa panen pada waktunya tinggal dibantu pengairan berkala untuk membantu pohon padi tetap hijau.

"Yang terancam kekeringan ada di wilayah Bogor Timur, sedangkan Barat Tengah dan Utara, air pertanian masih bisa didapat dari sungai dan aliran irigasi,"katanya.

Ia mengatakan bahwa Pemkab Bogor memiliki target program swasembada pangan akan berhasil tiga tahun mendatang. Karena saat ini wilayah Kabupaten Bogor sudah tertanam padi mencapai 76.217 hektare dari target 92.500 hektare.

"Jadi hampir 80,4 persen mencapai target sasaran penanaman padi di Kabupaten Bogor," katanya.

Sedangkan untuk perbaikan irigasi pertanian di Kabupaten Bogor, kata dia, Kelompok Tani Irigasi yang terbentuk di desa dan kecamatan harus memnyerahkan proposal pengajuan perbaikan irigasi kepada Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor.

"Tetapi dana perbaikan tidak langsung turun begitu saja harus menunggu proses minimal satu tahun pengajuan baru dana bisa didapat," katanya.

Namun, kata dia, Dinas Pertanian dan Kehutanan akan terus berupaya agar program swasembada pangan di Kabupaten Bogor berhasil dalam waktu tiga tahun.