PTPN ajak para penggiat SDM siap hadapi tantangan normal baru

Pelayanan pembuatan dokumen kependudukan di Disdukcapil Kabupaten Batanghari, Jambi, kembali bergulir dengan protokol kesehatan dalam tatanan normal baru. (ANTARA/Septa Randika).

Pascapandemi (COVID-19) perusahaan akan dihadapkan dengan perubahan-perubahan baik secara internal maupun eksternal.

Bogor (ANTARA) - Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Holding PT Perkebunan Nusantara III (Persero), Wing Antariksa mengajak para penggiat SDM baik swasta maupun badan usaha milik negara (BUMN) untuk siap menghadapi tantangan normal baru.

“Pascapandemi (COVID-19) perusahaan akan dihadapkan dengan perubahan-perubahan baik secara internal maupun eksternal," terang Wing dalam siaran tertulisnya, Selasa.

Baca juga: Holding Perkebunan restrukturisasi anak perusahaan non-PTPN

Ia mengajak para penggiat SDM untuk mengembangkan kemampuan membangun organisasi yang berkapabilitas, sehingga menjadikan perusahaan yang siap dengan perkembangan di masa mendatang.

"PTPN Group berinisiatif untuk mengembangkan sumber daya manusia, guna mempersiapkan para karyawan internal perusahaan menghadapi gejolak di situasi new normal," tuturnya.

Baca juga: PTPN III bentuk satgas siapkan skenario "The New Normal"

Sementara itu, Deputi SDM Kementerian BUMN, Alex Denni mengaku akan menerapkan visi transformasi SDM (Human Capital) di BUMN. Menurutnya, dengan transformasi SDM, BUMN diharapkan tidak hanya dapat meningkatkan daya saing BUMN menjadi pemain global, tetapi diharapkan juga menjadikan BUMN sebagai pabrik talenta.

"Karena itu, transformasi yang cepat diperlukan di BUMN. Dan inilah yang kami rumuskan bersama-sama, disetujui oleh pak Menteri bahwa transformasi SDM di BUMN tidak hanya diharapkan meningkatkan daya saing BUMN menjadi pemain global, tetapi diharapkan juga menjadikan BUMN sebagai pabrik talenta," tutur Alex Denni.

Baca juga: PTPN III galang dana untuk APD tenaga medis melalui lelang teh

Ketua Forum Human Capital Indonesia (FHCI), Herdy Harman menyebutkan bahwa pada umumnya organisasi saat ini tengah menghadapi ketidakpastian menjelang normal baru, sehingga menurutnya perlu direspons dengan kemampuan para anggota di masa sebelumnya.