Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat memberikan pelatihan tentang pengurangan risiko bencana kepada puluhan anak usia dini agar mengetahui apa yang dapat dilakukan ketika terjadi bencana.
"Sosialisasi sekaligus pelatihan ini tentunya penting untuk mengurangi dampak kerugian baik nyawa maupun harta jika terjadi bencana, atau minimalnya anak tersebut bisa menyelamatkan diri baik saat maupun pascabencana," kata Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) PMI Kabupaten Lombok Utara Ahmad Sofyan melalui sambungan telepon, Kamis.
Sosialisasi sekaligus memberikan pelatihan yang disesuaikan dengan usia anak merupakan program sosialisasi tahap II tentang Pengurangan Risiko Bencana dan Pembelajaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Menurutnya, setiap anak harus sudah diberikan pengetahuan terkait kebencanaan untuk mengurangi sejak dini. Sehingga saat terjadi bencana bisa menyelamatkan diri atau menghindar, bahkan alangkah baiknya bisa ikut menanggulanginya.
Baca juga: PMI dan ICRC menggelar operasi katarak gratis di Flores Timur
Bacajuga: PMI terjunkan relawan bantu korban gempa Halmahera Selatan
Kegiatan ini mengambil tempat di Masjid Nurul Huda, Dusun Lokoksenggol dan Gumantar, Desa Gumantar Kecamatan Kayangan. Sosialisasi ini diikuti oleh 25 anak dan juga dihadiri oleh 30 orang dewasa.
"Kabupaten Lombok Utara merupakan daerah rawan terjadi bencana, bahkan beberapa waktu lalu terjadi bencana gempa bumi yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan ribuan rumah warga serta fasilitas umum lainnya rusak. Sehingga kegiatan ini penting dilakukan agar minimalnya warga mengetahui bagaimana mengurangi dampak jika terjadi bencana," tambahnya.
Sofyan mengatakan pada kegiatan tersebut tidak hanya memberikan pelatihan dan pembelajaran pengurangan risiko bencana, tetapi mensosialisasikan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan tujuan masyarakat khususnya anak usia dini lebih memahami bagaimana menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Apalagi mereka yang tinggal di tempat pengungsian atau hunian sementara agar bisa menjaga kebersihan lingkungannya untuk mengantisipasi penyebaran penyakit apalagi korban bencana rawan terserang berbagai penyakit. Kegiatan dan pelayanan untuk warga tentunya korban bencana gempa akan terus dilakukan PMI demi meringankan penderitaan mereka.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"Sosialisasi sekaligus pelatihan ini tentunya penting untuk mengurangi dampak kerugian baik nyawa maupun harta jika terjadi bencana, atau minimalnya anak tersebut bisa menyelamatkan diri baik saat maupun pascabencana," kata Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) PMI Kabupaten Lombok Utara Ahmad Sofyan melalui sambungan telepon, Kamis.
Sosialisasi sekaligus memberikan pelatihan yang disesuaikan dengan usia anak merupakan program sosialisasi tahap II tentang Pengurangan Risiko Bencana dan Pembelajaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Menurutnya, setiap anak harus sudah diberikan pengetahuan terkait kebencanaan untuk mengurangi sejak dini. Sehingga saat terjadi bencana bisa menyelamatkan diri atau menghindar, bahkan alangkah baiknya bisa ikut menanggulanginya.
Baca juga: PMI dan ICRC menggelar operasi katarak gratis di Flores Timur
Bacajuga: PMI terjunkan relawan bantu korban gempa Halmahera Selatan
Kegiatan ini mengambil tempat di Masjid Nurul Huda, Dusun Lokoksenggol dan Gumantar, Desa Gumantar Kecamatan Kayangan. Sosialisasi ini diikuti oleh 25 anak dan juga dihadiri oleh 30 orang dewasa.
"Kabupaten Lombok Utara merupakan daerah rawan terjadi bencana, bahkan beberapa waktu lalu terjadi bencana gempa bumi yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan ribuan rumah warga serta fasilitas umum lainnya rusak. Sehingga kegiatan ini penting dilakukan agar minimalnya warga mengetahui bagaimana mengurangi dampak jika terjadi bencana," tambahnya.
Sofyan mengatakan pada kegiatan tersebut tidak hanya memberikan pelatihan dan pembelajaran pengurangan risiko bencana, tetapi mensosialisasikan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan tujuan masyarakat khususnya anak usia dini lebih memahami bagaimana menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Apalagi mereka yang tinggal di tempat pengungsian atau hunian sementara agar bisa menjaga kebersihan lingkungannya untuk mengantisipasi penyebaran penyakit apalagi korban bencana rawan terserang berbagai penyakit. Kegiatan dan pelayanan untuk warga tentunya korban bencana gempa akan terus dilakukan PMI demi meringankan penderitaan mereka.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019