Bogor (Antara) - Forum Komunikasi Pembangunan Indonesia (Forkapi) dan Institut Pertanian Bogor (IPB), menggagas simposium internasional mengenai pembangunan komunikasi di perdesaan, yang diselenggarakan pada 30-31 Oktober 2013.

Ketua Umum Forkapi yang juga guru besar IPB Prof Aida Vitayala S Hubeis didampingi Ketua Panitia Pelaksana simposium David Rizar Nugroho, Senin petang, di Bogor, Jawa Barat, menjelaskan, sejumlah pakar dan praktisi komunikasi dari mancanegara dan Indonesia dihadirkan pada acara itu.

Ia menjelaskan simposium bertema "Development Coomunication for Sustainable Development of Rural Community" itu, di antaranya menghadirkan Prof Felix Libero dari Universitas Los Banos, Filipina, Prof Adnan Husein dari Universitas Sains, Malaysia.

Felix Libero, katanya, akan mengupas paparan ilmiah mengani "development communication mindset", yang membahas soal kaburnya batasan-batasan komunikasi, kesiapan masyarakat dengan pemikiran terkini komunikasi pembangunan, munculnya strategi yang "general", dan keterkaitan dengan komunikator dalam pembangunan.

Sedangkan Adnan Husein, akan membahas komunikasi pembangunan yang berkelanjutan di wilayah perdesaan.

Selain itu, dari kalangan pemerintah daerah, Bupati Bogor Rachmat Yasin akan mewacanakan tentang bagaimana mewujudkan komunikasi pembangunan yang efektif antara pemerintah dan masyarakat, yang mengusung studi kasus program "Jumat Keliling" (Jumling) dan "Rebo Keliling" (Boling).

Narasumber lain adalah wakil dari Pemprov DKI Jakarta, yang akan mengangkat bagaimana pembangunan yang efektif antara pemimpin dan rakyat bertema "Blusukan Sebagai `Role Model`", serta kalangan akademisi, praktisi dan profesional komunikasi lainnya.

Aida Vitayala menambahkan, Forkapi adalah forum yang dibentuk pada 2003 oleh kalangan pakar komunikasi pembangunan.

Organisasi itu memiliki misi untuk menyebarluaskan informasi pembangunan pertanian, membangun opini publik dalam pengembangan pertanian, menjalin kemitaraan dengan pemerintah, merumuskan pemecahan masalah di bidang pertanian-perdesaan, dan mewujudkan sumber daya manusia yang handal di sektor itu.

Menurut dia, wacana tentang paradigma pembangunan partisipatif dalam era globalisasi informasi diimplementasikan dalam program pembangunan masyarakat hingga tingkat akar rumput.

Ketua Panpel simposium David Rizar Nugroho menambahkan, untuk mewujudkan misi Forkapi, maka digagas acara itu, dengan tiga sub-tema, yakni "development communication", "rural communication development", dan "media and information technology".

Menurut dia, simposium itu adalah untuk berbagi ilmu mengenai komunikasi pembangunan pertanian dan perdesaan.

"Dengan `sharing knowledge` diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam mengidentifikasi permasalahan dan solusin mengenai komunikasi pembangunan," kata mahasiswa S-3 Komunikasi IPB itu.

Pada hari kedua (31/10) simposium, katanya, Forkapi merancang untuk membentuk media komunikasi pembangunan dan menerbitkan jurnal ilmiah bidang tersebut.

Pewarta: Oleh Andy Jauhari

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013