Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat melakukan pembinaan kepada para petani yang masih bertahan. Hingga saat ini, terdata ada 73 kelompok tani (Poktan) yang masih produktif dan tersebar di 12 kecamatan se-Kota Bekasi.

"Kita masih memberikan bantuan dan mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi para petani di Kota Bekasi," kata Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, Senin.

Bantuan yang diberikan kepada para petani adalah satu unit traktor kepada Poktan Bagol di Jatiasih, dua unit cultivator (pembajak tanah) untuk Poktan Pamahan Jatimekar, Jatiasih dan Poktan Mekarjaya, Bekasi Utara, serta pemberian pompa air untuk kelompok mandiri di Bekasi Utara.

Menurut Rahmat, lahan tidur di Kota Bekasi saat ini masih banyak. Lahan tidur merupakan lahan yang belum digunakan oleh pengembang atau perusahaan, sehingga diberikan hak guna kepada petani untuk memanfaatkan lahannya.

Beberapa lahan tersebut di antaranya milik PT Timah di Mustikajaya, lahan Trans Studio di Jatiasih, juga dimanfaatkan petani untuk bercocok tanam.

"Masih banyak lahan lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh petani. Bagaimana kita memanfaatkan itu untuk membangun pemberdayaan yang ada di masyarakat," ujarnya.

Petani di Kota Bekasi, kata Rahmat, masih banyak karena pemerintah daerah masih memberikan keleluasaan untuk memanfaatkan lahan tidur.

Kabid Pertanian Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Bekasi, Annie Marijan menambahkan, bantuan yang diserahkan merupakan kegiatan Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat dan diserahkan kepada Pemerintah Kota Bekasi untuk disalurkan kepada petani.

Saat ini, lahan pertanian di Kota Bekasi yang masih tersisa mencapai 475 hektare. Contohnya Poktan Pamahan, Jatiasih, ladang yang digunakan untuk menanam sayuran masih cukup luas.

"Kami membina pertanian yang masih aktif walaupun lahan merupakan lahan pengembang atau perusahaan (bukan lahan milik petani). Sawah-sawah kita memang sudah dimiliki oleh pengembang semua dan diperbolehkan untuk memanfaatkan lahan tersebut oleh pengembang," katanya.

Sementara Kelompok Tani yang masih bertahan di Kota Bekasi di antaranya Poktan sawah, sayuran, olahan, dan peternakan.

"Antusiasme para petani masih cukup tinggi untuk menggarap lahan walaupun bukan lahan miliknya sendiri. Untuk itu, sudah menjadi kewajiban kami untuk membantu dan memberikan penyuluhan kepada para petani ini," katanya.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019