Bogor (Antaranews Megapolitan) - Sustainable Development Goals (SDG’s) atau tujuan pembangunan berkelanjutan adalah sebuah acuan dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan di suatu negara. Terdapat 17 pilar dengan 169 capaian yang terukur sesuai ketetapan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Konsep SDG’s merupakan kelanjutan dari konsep Millenium Development Goals (MDG’s) yang dicanangkan pada tahun 2015 silam.
Saat ini tujuan dan target dari SDG’s ternyata belum banyak diketahui oleh masyarakat secara luas. Terbatasnya pemahaman tentang SDG’s di kalangan masyarakat dikhawatirkan akan berdampak dalam mencapai tujuan dari SDG’s itu sendiri. Peluang ini dimanfaatkan oleh Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (FEM IPB) untuk mensosialisasikan SDG’s melalui kompetisi video. Kompetisi video ini merupakan salah satu rangkaian dari Agribusiness for SDG’s tahun 2018.
Kompetisi video yang diperuntukkan bagi siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) dan mahasiswa bertujuan mensosialisasikan SDG’s kepada masyarakat melalui karya kreatif. Pesan yang disampaikan di dalam video dapat memuat 17 pilar SDG’s atau hanya sebagian saja. Pesan tersebut dikemas dalam video dengan durasi maksimal tiga menit.
Dr. Bayu Krisnamurthi, M.Si., inisiator kegiatan Agribusiness for SDG’s, yang juga merupakan dosen Agribisnis IPB, mengatakan melalui kompetisi video dapat menyampaikan pesan SDG’s kepada masyarakat secara sederhana. Video yang dilombakan dapat memuat satu atau lebih dari 17 slogan SDG’s.
“Kami sangat berharap bahwa slogan SDG’s atau tujuan pembangunan berkelanjutan itu dapat diterima oleh masyarakat secara luas, khususnya di Indonesia. Saya merasa bahwa masih banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang SDG’s sehingga perlu adanya sosialiasasi kepada mereka,” ujar Bayu.
Menurutnya, kurangnya pengetahuan tentang SDG’s di kalangan masyarakat, dapat menghambat pelaksanaan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Ia berharap dengan adanya kompetisi video ini dapat memudahkan masyarakat untuk menerima 17 pilar SDG’s yang dicanangkan. Ia juga berharap bahwa karya video yang masuk 10 besar rencananya dapat ditayangkan di media televisi dan ada sesi khusus untuk menayangkan video tersebut. Tidak hanya video dari peserta lomba, Dr. Bayu berharap supaya media televisi menyajikan tayangan khusus yang memuat 17 pilar SDG’s.
Pamungkas Trishadiatmoko, Anggota Badan Pengawas LPP TVRI, turut menyambut baik usulan adanya jam tayang khusus tentang promosi slogan SDG’s. Ia akan mengusulkan kepada TVRI supaya memberikan tayangan khusus tentang pembangunan berkelanjutan.
“Kegiatan ini sangat bagus, karena ternyata SDG’s ini belum menjadi perhatian bangsa. Kami akan berusaha mengusulkan supaya video-video tentang SDG’s dapat dimuat di TVRI dengan tayangan khusus,” ujar Pamungkas.
Ia mengatakan sekecil apapun usaha mensosialisasikan SDG’s akan sangat membantu dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Ia mengajak kepada masyarakat terutama peserta lomba video supaya terus berkarya. Tidak hanya termotivasi untuk mendapatkan juara maupun uang, tetapi dengan motivasi mewujudkan pembangunan Indonesia yang berkelanjutan.
Kompetisi video ini menghadirkan Pamungkas Trishadiatmoko, Wahyu Budi Priatna (Akademisi Agribisnis), dan Benni Setiawan (sutradara) sebagai dewan juri. Dari 71 video yang dikirim oleh peserta, hanya dipilih 10 terbaik untuk melaju ke babak final.(Rosyid/Zul)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
Saat ini tujuan dan target dari SDG’s ternyata belum banyak diketahui oleh masyarakat secara luas. Terbatasnya pemahaman tentang SDG’s di kalangan masyarakat dikhawatirkan akan berdampak dalam mencapai tujuan dari SDG’s itu sendiri. Peluang ini dimanfaatkan oleh Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (FEM IPB) untuk mensosialisasikan SDG’s melalui kompetisi video. Kompetisi video ini merupakan salah satu rangkaian dari Agribusiness for SDG’s tahun 2018.
Kompetisi video yang diperuntukkan bagi siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) dan mahasiswa bertujuan mensosialisasikan SDG’s kepada masyarakat melalui karya kreatif. Pesan yang disampaikan di dalam video dapat memuat 17 pilar SDG’s atau hanya sebagian saja. Pesan tersebut dikemas dalam video dengan durasi maksimal tiga menit.
Dr. Bayu Krisnamurthi, M.Si., inisiator kegiatan Agribusiness for SDG’s, yang juga merupakan dosen Agribisnis IPB, mengatakan melalui kompetisi video dapat menyampaikan pesan SDG’s kepada masyarakat secara sederhana. Video yang dilombakan dapat memuat satu atau lebih dari 17 slogan SDG’s.
“Kami sangat berharap bahwa slogan SDG’s atau tujuan pembangunan berkelanjutan itu dapat diterima oleh masyarakat secara luas, khususnya di Indonesia. Saya merasa bahwa masih banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang SDG’s sehingga perlu adanya sosialiasasi kepada mereka,” ujar Bayu.
Menurutnya, kurangnya pengetahuan tentang SDG’s di kalangan masyarakat, dapat menghambat pelaksanaan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Ia berharap dengan adanya kompetisi video ini dapat memudahkan masyarakat untuk menerima 17 pilar SDG’s yang dicanangkan. Ia juga berharap bahwa karya video yang masuk 10 besar rencananya dapat ditayangkan di media televisi dan ada sesi khusus untuk menayangkan video tersebut. Tidak hanya video dari peserta lomba, Dr. Bayu berharap supaya media televisi menyajikan tayangan khusus yang memuat 17 pilar SDG’s.
Pamungkas Trishadiatmoko, Anggota Badan Pengawas LPP TVRI, turut menyambut baik usulan adanya jam tayang khusus tentang promosi slogan SDG’s. Ia akan mengusulkan kepada TVRI supaya memberikan tayangan khusus tentang pembangunan berkelanjutan.
“Kegiatan ini sangat bagus, karena ternyata SDG’s ini belum menjadi perhatian bangsa. Kami akan berusaha mengusulkan supaya video-video tentang SDG’s dapat dimuat di TVRI dengan tayangan khusus,” ujar Pamungkas.
Ia mengatakan sekecil apapun usaha mensosialisasikan SDG’s akan sangat membantu dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Ia mengajak kepada masyarakat terutama peserta lomba video supaya terus berkarya. Tidak hanya termotivasi untuk mendapatkan juara maupun uang, tetapi dengan motivasi mewujudkan pembangunan Indonesia yang berkelanjutan.
Kompetisi video ini menghadirkan Pamungkas Trishadiatmoko, Wahyu Budi Priatna (Akademisi Agribisnis), dan Benni Setiawan (sutradara) sebagai dewan juri. Dari 71 video yang dikirim oleh peserta, hanya dipilih 10 terbaik untuk melaju ke babak final.(Rosyid/Zul)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018