Bogor (Antaranews Megapolitan) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat berkomitmen untuk menata kawasan Sungai Ciliwung menjadi lebih rapi, bersih bebas sampah dan cantik dengan melibatkan elemen masyarakat mulai dari TNI, komunitas, akademisi hingga warga.
"Pemkot Bogor mengajak partisipasi warga bantaran sungai untuk membenahi Ciliwung yang ada di sini. Kalau ini rapi, jadi tempat wisata, arung jeram, warga juga nyaman berada dipinggir sungai, impian kita fokus pada normalisasi Ciliwung," kata Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, di Bogor, Jumat.
Bima mengatakan, penataan akan fokus di beberapa titik yang akan dilakukan aksi menuju normalisasi untuk meningkatkan kualitas kehidupan warga, serta aspek wisatanya.
Menurutnya penataan Sungai Ciliwung harus tersistematis yang dapat melibatkan peran aktif masyarakat, untuk itu dirinya mendiskusikan strategi penataan dengan melibatkan Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) serta mendengar masukan dari akademisi dari IPB Prof Hadi Susilo selaku pakar lanscape.
"Kita minta masukan dari KPC, saya ingin fokus di Ciliwung, beberapa titik ingin lakukan aksi, intinya Ciliwung, mulai dari Jl Riau sampai Lebak Pilar, utamanya di pusat kita," kata Bima.
Rencana penataan kawasan Sungai Ciliwung ini ada di lima titik di antarnaya Baranangsiang, Babakan Pasar, Sukasari, Paledang, dan Lebak Pilar. Penataan DAS Ciliwung tidak hanya fokus pada kebersihan sungai, tetapi juga pemukiman warga, dan lingkungan sekitarnya.
"Kita berkomitmen mewujudkan sungai sebagai sumber kehidupan dan harus berdampak terhadap kesejahteraan warga melalui pariwisata," katanya.
Mengawali rencana penataan DAS Ciliwung di Kota Bogor, Bima bersama Danrem 061/Suryakancana, Letkol Inf. Mohammad Hasan, Ketua KPC Kota Bogor, Een Irawan Putra, pakar Landscape IPB, Prof Hadi Susilo Arifin, serta para lurah, camat dan pimpinan SKPD melakukan susur Sungai Ciliwung.
Danrem 061/Suryakancana, Letkol Inf Mohammad Hasan menyatakan dukungannya untuk membantu Pemerintah Kota Bogor dalam melakukan normalisasi Sungai Ciliwung menjadi sumber kehidupan bagi warga sekita.
Menurutnya, sungai harus menjadi tempat yang paling bersih, terutama bagi masyarakat Sunda yang dikenal sangat menghormati sungai.
"Sungai Ciliwung marwah Kota Bogor, yang melintasi Intana Presiden, harus dijaga, tidak membuang sampah ke sungai," katanya.
Hasan menyebutkan, jajarannya siap membantu warga dan Pemkot Bogor menata kembali Sungai Ciliwung, melakukan pembenahan, pemasangan jaring, dan membangun IPAL komunal, serta tempat penampungan sampah.
Sementara itu, Ketua Komunitas KPC Kota Bogor, Een Irawan Putra, Pemkot Bogor dapat mengajak partisipasi warga bantara sungai sebagai strategi untuk membenahi Ciliwung.
"Jika ingin sungai kita bersih dan bebas dari sampah, perlu strategi keterlibatan aktif masyarakat. Jika masyarakat sudah aktif, pemerintah kota juga harus siap merespon laporan masyarakat nantinya," katanya.
KPC juga sudah menyiapkan aplikasi khusus yang dapat membantu Pemerintah Kota Bogor dalam upaya normalisasi Sungai Ciliwung, seperti aplikasi melaporkan titik timbunan sampah, aksi pembersihan yang dapat dimonitor setiap saat, serta sanksi bagi pelanggaran.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Pemkot Bogor mengajak partisipasi warga bantaran sungai untuk membenahi Ciliwung yang ada di sini. Kalau ini rapi, jadi tempat wisata, arung jeram, warga juga nyaman berada dipinggir sungai, impian kita fokus pada normalisasi Ciliwung," kata Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, di Bogor, Jumat.
Bima mengatakan, penataan akan fokus di beberapa titik yang akan dilakukan aksi menuju normalisasi untuk meningkatkan kualitas kehidupan warga, serta aspek wisatanya.
Menurutnya penataan Sungai Ciliwung harus tersistematis yang dapat melibatkan peran aktif masyarakat, untuk itu dirinya mendiskusikan strategi penataan dengan melibatkan Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) serta mendengar masukan dari akademisi dari IPB Prof Hadi Susilo selaku pakar lanscape.
"Kita minta masukan dari KPC, saya ingin fokus di Ciliwung, beberapa titik ingin lakukan aksi, intinya Ciliwung, mulai dari Jl Riau sampai Lebak Pilar, utamanya di pusat kita," kata Bima.
Rencana penataan kawasan Sungai Ciliwung ini ada di lima titik di antarnaya Baranangsiang, Babakan Pasar, Sukasari, Paledang, dan Lebak Pilar. Penataan DAS Ciliwung tidak hanya fokus pada kebersihan sungai, tetapi juga pemukiman warga, dan lingkungan sekitarnya.
"Kita berkomitmen mewujudkan sungai sebagai sumber kehidupan dan harus berdampak terhadap kesejahteraan warga melalui pariwisata," katanya.
Mengawali rencana penataan DAS Ciliwung di Kota Bogor, Bima bersama Danrem 061/Suryakancana, Letkol Inf. Mohammad Hasan, Ketua KPC Kota Bogor, Een Irawan Putra, pakar Landscape IPB, Prof Hadi Susilo Arifin, serta para lurah, camat dan pimpinan SKPD melakukan susur Sungai Ciliwung.
Danrem 061/Suryakancana, Letkol Inf Mohammad Hasan menyatakan dukungannya untuk membantu Pemerintah Kota Bogor dalam melakukan normalisasi Sungai Ciliwung menjadi sumber kehidupan bagi warga sekita.
Menurutnya, sungai harus menjadi tempat yang paling bersih, terutama bagi masyarakat Sunda yang dikenal sangat menghormati sungai.
"Sungai Ciliwung marwah Kota Bogor, yang melintasi Intana Presiden, harus dijaga, tidak membuang sampah ke sungai," katanya.
Hasan menyebutkan, jajarannya siap membantu warga dan Pemkot Bogor menata kembali Sungai Ciliwung, melakukan pembenahan, pemasangan jaring, dan membangun IPAL komunal, serta tempat penampungan sampah.
Sementara itu, Ketua Komunitas KPC Kota Bogor, Een Irawan Putra, Pemkot Bogor dapat mengajak partisipasi warga bantara sungai sebagai strategi untuk membenahi Ciliwung.
"Jika ingin sungai kita bersih dan bebas dari sampah, perlu strategi keterlibatan aktif masyarakat. Jika masyarakat sudah aktif, pemerintah kota juga harus siap merespon laporan masyarakat nantinya," katanya.
KPC juga sudah menyiapkan aplikasi khusus yang dapat membantu Pemerintah Kota Bogor dalam upaya normalisasi Sungai Ciliwung, seperti aplikasi melaporkan titik timbunan sampah, aksi pembersihan yang dapat dimonitor setiap saat, serta sanksi bagi pelanggaran.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018