Karawang (Antaranews Megapolitan) - Tempat pembuangan sampah liar bermunculan di sejumlah titik sekitar perkotaan Kabupaten Karawang, Jawa Barat menyusul meningkatnya produksi sampah pada Ramadhan.

"Sudah beberapa hari ini sampah menumpuk, padahal tempat ini bukan TPS (tempat pembuangan sementara) sampah," kata Iwan, salah seorang warga Johar, Kelurahan Karawang Wetan, di Karawang, Senin.

Ia mengatakan pada awalnya titik di sisi irigasi dekat Jembatan Johar itu bukan pembuangan sampah.

Diakui ada beberapa warga yang membuang sampah di titik tersebut, akan tetapi sampah yang telah dibuang, langsung dibakar.

Baca: Volume sampah Karawang meningkat selama Ramadhan 
Baca: Penggunaan tujuh armada sampah Karawang dikuasai yayasan

Kini, sampah di titik itu tidak bisa langsung dibakar karena sudah cukup banyak dan makin menumpuk.

Warga setempat berharap agar petugas sampah bisa mengangkut sampah yang menumpuk di TPS liar itu.

Pantauan Antara, penumpukan sampah yang terjadi selama beberapa hari terakhir tidak hanya terjadi di TPS liar. Di sejumlah titik TPS juga terjadi penumpukan sampah.

Bahkan, terjadi penumpukan sampah di TPS-TPS sepanjang sisi saluran irigasi, dari mulai belakang kodim setempat hingga daerah sekitar Desa Warung Bambu.

Beberapa sampah yang menumpuk di TPS tersebut juga banyak yang sampah tumpah ke saluran irigasi.

Kondisi itu diduga terjadi karena Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Karawang tidak mampu mengangkut seluruh sampah dari tempat pembuangan sementara ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jalupang.

Baca juga: Dinas tidak menentukan jumlah armada sampah swasta 
Baca juga: Jasa angkutan sampah swasta marak di Karawang

Kepala Bidang Kebersihan Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Karawang Nevi Fatimah sebelumnya mengakui volume sampah selama Ramadhan meningkat.

"Kalau timbunan sampah itu fluktuatif. Kalau volume sampah selama Ramadhan, relatif meningkat," katanya.

Volume sampah pada sejumlah daerah sekitar Karawang meningkat pada Ramadhan, karena cukup banyak masyarakat yang membuka usaha takjil selama Ramadhan.

Akan tetapi Nevi tidak menjelaskan lebih rinci persentase peningkatan volume sampah selama Ramadhan ini.

Pewarta: M. Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018