Bogor (Antaranews Megapolitan) - Himpunan Mahasiswa Arsitektur Lanskap (Himaskap) Institut Pertanian Bogor (IPB) gelar acara Belajar Bareng (Bar Bar) Alumni terkait kehidupan Pasca Kampus. Acara tersebut digelar di Bengkel Lanskap Departemen Arsitektur Lanskap (ARL) Kampus IPB Dramaga, Bogor (16/4).
Bar Bar yang biasa digelar setiap tahunnya di Himaskap ini bertujuan untuk menjaga tali silaturahmi antar alumni dan mahasiswa, serta memberi wawasan dan motivasi terkait pengalaman dan kehidupan pasca kampus, terutama terkait pengalaman kerja sebagai lulusan dari Departemen Arsitektur Lanskap IPB.
Harkyo Hutri Baskoro, alumni ARL yang menjadi pembicara kegiatan ini mengatakan Ia melakukan pekerjaan yang sangat berbeda dan di luar gambaran dengan apa yang Ia pelajari saat kuliah. Dalam paparannya, Harkyo memberikan pesan pada mahasiswa agar siap menghadapi dunia pekerjaaan Arsitek Lanskap pasca kuliah nanti.
“Ketika kita bekerja sebagai konsultan pada kenyataannya jadi konsultan itu mempunyai beragam cara untuk menghasilkan karya arsitekturnya sendiri. Jangan kaget ketika nanti kita pertama kali bekerja, karena memang dalam bekerja nanti kita akan bertemu dengan hal-hal yang belum pernah kita lakukan pada saat kuliah,” ujarnya.
Banyak hal yang belum pernah ditemui dalam bekerja nanti, di dunia pekerjaan, kita juga akan dibimbing dan diberi petunjuk terhadap apa yang harus kita kerjakan.
“Salah itu wajar karena masih awal-awal, nanti lama kelamaan pasti akan lancar,” ungkap Harkyo.
Tidak hanya itu Harkyo juga menjelaskan dan sharing terkait pengalamannya mulai dari dia kuliah hingga dia menjadi seorang konsultan. Ia mengatakan tidak semua pekerjaan yang dikerjakan konsultan adalah projek yang akan dipegangnya. Semua pekerjaan itu disayembarakan dan dari semua yang ikut saembara itu yang dipakai hanya ada satu saja.
“Dulu pas semester akhir ketika saya dan teman saya lagi butuh butuhnya uang, kami mulai mencari kerja di sebuah tempat. Kebetulan ada tempat yang memerlukan jasa Arsitek Lanskap dan saya daftar dengan teman saya. Kemudian jasa kami diterima dan alhamdulillah sampai sekarang tempat itu saya yang mengelola dengan teman saya. Tempatnya bernama Sumbu. Di sana tempat nongkrong, santai dan disediakan warung kopi yang sudah berdiri lama,” ungkapnya. (idim/Zul)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
Bar Bar yang biasa digelar setiap tahunnya di Himaskap ini bertujuan untuk menjaga tali silaturahmi antar alumni dan mahasiswa, serta memberi wawasan dan motivasi terkait pengalaman dan kehidupan pasca kampus, terutama terkait pengalaman kerja sebagai lulusan dari Departemen Arsitektur Lanskap IPB.
Harkyo Hutri Baskoro, alumni ARL yang menjadi pembicara kegiatan ini mengatakan Ia melakukan pekerjaan yang sangat berbeda dan di luar gambaran dengan apa yang Ia pelajari saat kuliah. Dalam paparannya, Harkyo memberikan pesan pada mahasiswa agar siap menghadapi dunia pekerjaaan Arsitek Lanskap pasca kuliah nanti.
“Ketika kita bekerja sebagai konsultan pada kenyataannya jadi konsultan itu mempunyai beragam cara untuk menghasilkan karya arsitekturnya sendiri. Jangan kaget ketika nanti kita pertama kali bekerja, karena memang dalam bekerja nanti kita akan bertemu dengan hal-hal yang belum pernah kita lakukan pada saat kuliah,” ujarnya.
Banyak hal yang belum pernah ditemui dalam bekerja nanti, di dunia pekerjaan, kita juga akan dibimbing dan diberi petunjuk terhadap apa yang harus kita kerjakan.
“Salah itu wajar karena masih awal-awal, nanti lama kelamaan pasti akan lancar,” ungkap Harkyo.
Tidak hanya itu Harkyo juga menjelaskan dan sharing terkait pengalamannya mulai dari dia kuliah hingga dia menjadi seorang konsultan. Ia mengatakan tidak semua pekerjaan yang dikerjakan konsultan adalah projek yang akan dipegangnya. Semua pekerjaan itu disayembarakan dan dari semua yang ikut saembara itu yang dipakai hanya ada satu saja.
“Dulu pas semester akhir ketika saya dan teman saya lagi butuh butuhnya uang, kami mulai mencari kerja di sebuah tempat. Kebetulan ada tempat yang memerlukan jasa Arsitek Lanskap dan saya daftar dengan teman saya. Kemudian jasa kami diterima dan alhamdulillah sampai sekarang tempat itu saya yang mengelola dengan teman saya. Tempatnya bernama Sumbu. Di sana tempat nongkrong, santai dan disediakan warung kopi yang sudah berdiri lama,” ungkapnya. (idim/Zul)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018