Delegasi Hakim Lingkungan Tiongkok meninjau Taman Wisata Mangrove Angke Kapuk di Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta Utara untuk melihat secara langsung pengelolaan gambut dan mangrove.

“Di Indonesia, profil emisi karbon sangat dipengaruhi oleh kebakaran gambut sehingga menurunkan tingkat kebakaran di gambut, berdampak besar pada tingkat emisi karbon yang dilepaskan," kata Kepala Kelompok Kerja Teknik Restorasi BRGM (Badan Restorasi Gambut dan Mangrove) Agus Yasin saat bertemu delegasi Hakim Lingkungan Tiongkok di Jakarta, baru-baru ini. 

Senior Judge Deputy Director-General Level, JIA Qinglin mengatakan bahwa gambut dan mangrove memiliki keterikatan yang erat dengan perubahan iklim. Di Tiongkok, isu perubahan iklim dan pengurangan emisi karbon sudah gencar disuarakan.

Senior Judge Tiongkok SUN Qian mengapresiasi sambutan yang diberikan BRGM serta upaya-upaya yang telah dilakukan BRGM dalam memulihkan kondisi ekosistem gambut dan mangrove.

Kepada delegasi Hakim Lingkungan Tiongkok itu, dijelaskan bahwa BRGM menggunakan strategi 3R yakni pembasahan kembali area gambut (Rewetting), penanaman kembali lahan gambut (Revegetasi) dan (Revitalisasi) sumber mata pencaharian masyarakat sehingga pemanfaatan lahan gambut yang meningkatkan resiko kebakaran dapat ditekan.

Kepala Kelompok Kerja Pengembangan Usaha Masyarakat BRGM, Nugroho S. Priyono menjelaskan rehabilitasi mangrove mengadopsi strategi 3M yaitu memulihkan, meningkatkan dan mempertahankan berdasarkan tingkat tutupan mangrove pada lokasi tersebut.

Kepala Kelompok Kerja Kerja Sama, Hukum dan Hubungan Masyarakat BRGM, Didy Wurjanto mengatakan, selama diskusi dengan delegasi Hakim Lingkungan Tiongkok, banyak pertanyaan yang muncul terkait kewenangan BRGM dalam memberikan sanksi pada kasus perusakan hutan mangrove.

Baca juga: Gubernur Sumut tanam pohon mangrove yang diberkati Paus Fransiskus

Baca juga: Jakarta tanam mangrove di pesisir utara untuk cegah rob

Pewarta: Mario Sofia Nasution

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024