Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ajat Rochmat Jatnika menegaskan bahwa digitalisasi desa akan menjadi pilar utama pembangunan Kabupaten Bogor dalam dua dekade mendatang.
Ajat di Cibinong, Sabtu, mengajak seluruh aparatur sipil negara (ASN) di pemerintah daerah, kecamatan, dan desa untuk mendukung program ini demi mewujudkan tata kelola pemerintahan yang modern dan responsif.
Ia menilai perkembangan teknologi telah memperpendek jarak komunikasi dan menuntut perubahan kultur kerja di lingkungan pemerintahan.
“Kita harus yakin untuk membangun struktur yang mengubah kultur,” kata Ajat.
Baca juga: Sekda Bogor: Data harus berkualitas agar kebijakan tidak salah arah
Meski menyadari adanya penilaian negatif dari masyarakat terkait pelayanan publik, Ajat menyebut banyak prestasi ASN Kabupaten Bogor yang kurang mendapat sorotan publik.
"Mungkin kurang terekspose, tapi kami terus mengelola keluhan dan aspirasi masyarakat untuk perbaikan layanan,” ujarnya.
Ajat menekankan pentingnya peningkatan kapasitas dan kompetensi ASN agar mampu menghadapi tantangan digitalisasi. Ia memperingatkan bahwa ASN yang tidak mau beradaptasi akan tertinggal.
"Siapapun yang tidak ikut pola perubahan ini akan menjadi rongsokan,” tegas Ajat.
Baca juga: Sekda Ajat bertekad jadikan Kabupaten Bogor destinasi menarik berinvestasi
Digitalisasi desa, menurut dia, bukan sekadar transformasi teknologi, tetapi juga langkah strategis untuk meningkatkan efektivitas pembangunan dan memastikan setiap anggaran digunakan secara tepat sasaran.
“Kita harus memperbaiki kualitas data dan bekerja berdasarkan big data yang terintegrasi. Data ini akan menjadi acuan setiap pengambilan keputusan,” jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Ajat di Cibinong, Sabtu, mengajak seluruh aparatur sipil negara (ASN) di pemerintah daerah, kecamatan, dan desa untuk mendukung program ini demi mewujudkan tata kelola pemerintahan yang modern dan responsif.
Ia menilai perkembangan teknologi telah memperpendek jarak komunikasi dan menuntut perubahan kultur kerja di lingkungan pemerintahan.
“Kita harus yakin untuk membangun struktur yang mengubah kultur,” kata Ajat.
Baca juga: Sekda Bogor: Data harus berkualitas agar kebijakan tidak salah arah
Meski menyadari adanya penilaian negatif dari masyarakat terkait pelayanan publik, Ajat menyebut banyak prestasi ASN Kabupaten Bogor yang kurang mendapat sorotan publik.
"Mungkin kurang terekspose, tapi kami terus mengelola keluhan dan aspirasi masyarakat untuk perbaikan layanan,” ujarnya.
Ajat menekankan pentingnya peningkatan kapasitas dan kompetensi ASN agar mampu menghadapi tantangan digitalisasi. Ia memperingatkan bahwa ASN yang tidak mau beradaptasi akan tertinggal.
"Siapapun yang tidak ikut pola perubahan ini akan menjadi rongsokan,” tegas Ajat.
Baca juga: Sekda Ajat bertekad jadikan Kabupaten Bogor destinasi menarik berinvestasi
Digitalisasi desa, menurut dia, bukan sekadar transformasi teknologi, tetapi juga langkah strategis untuk meningkatkan efektivitas pembangunan dan memastikan setiap anggaran digunakan secara tepat sasaran.
“Kita harus memperbaiki kualitas data dan bekerja berdasarkan big data yang terintegrasi. Data ini akan menjadi acuan setiap pengambilan keputusan,” jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024