Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan modeling kawasan tambak Budi daya Ikan Nila Salin (BINS) Karawang, Jawa Barat menjadi salah satu penyuplai protein ikan.
"Modeling kawasan tambak Budi Daya Ikan Nila Salin Karawang menjadi salah satu penyuplai protein ikan serta dapat memberikan lapangan kerja bagi para masyarakat sekitar," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono di Karawang, Jawa Barat pada Senin.
Dalam rangka mendukung ketahanan pangan serta program prioritas Makan Bergizi Gratis, Kementerian Kelautan dan Perikanan melanjutkan pelaksanaan program prioritas berbasis ekonomi biru yang sudah dijalankan oleh KKP dengan mengedepankan ekologi dan keberlanjutan.
Baca juga: Gubernur Kaltim adaptasi model tambak ikan nila salin Karawang ke Balikpapan
Baca juga: Dinas Perikanan Karawang siapkan lahan tambak air payau budidaya nila dan udang
Modeling tambak BINS Karawang diharapkan dapat menggenjot produktivitas perikanan untuk mendukung Asta Cita Presiden terkait Swasembada Pangan serta pemerataan ekonomi dan Makan Bergizi Gratis dengan protein ikan.
Selain itu, BINS Karawang juga diharapkan mampu meningkatkan perekonomian lokal dan memberikan peluang lapangan pekerjaan bagi penduduk sekitar.
Sebagai informasi, Presiden RI Prabowo Subianto didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono melakukan Kunjungan Kerja ke BINS untuk meninjau langsung peningkatan produktivitas perikanan melalui program ini yang dilakukan pada lahan tambak idle yang telah direvitalisasi.
Baca juga: Presiden Jokowi resmikan modeling budidaya ikan nila salin yang dikelola KKP di Karawang
Selain itu Presiden RI juga meninjau sarana dan prasarana Tambak BINS Karawang serta proses budi daya ikan nila salin mulai dari pemijahan, pendederan, pembesaran, hingga panen.
Presiden Prabowo dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono juga menebar benih ikan nila salin pada siklus kedua.
Penebaran benih siklus kedua telah dilakukan secara bertahap sejak bulan September lalu. Hasil penebaran siklus pertama sendiri telah dilakukan panen pada bulan Mei lalu, yang turut dihadiri langsung oleh Presiden RI ke-7 Joko Widodo.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Modeling kawasan tambak Budi Daya Ikan Nila Salin Karawang menjadi salah satu penyuplai protein ikan serta dapat memberikan lapangan kerja bagi para masyarakat sekitar," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono di Karawang, Jawa Barat pada Senin.
Dalam rangka mendukung ketahanan pangan serta program prioritas Makan Bergizi Gratis, Kementerian Kelautan dan Perikanan melanjutkan pelaksanaan program prioritas berbasis ekonomi biru yang sudah dijalankan oleh KKP dengan mengedepankan ekologi dan keberlanjutan.
Baca juga: Gubernur Kaltim adaptasi model tambak ikan nila salin Karawang ke Balikpapan
Baca juga: Dinas Perikanan Karawang siapkan lahan tambak air payau budidaya nila dan udang
Modeling tambak BINS Karawang diharapkan dapat menggenjot produktivitas perikanan untuk mendukung Asta Cita Presiden terkait Swasembada Pangan serta pemerataan ekonomi dan Makan Bergizi Gratis dengan protein ikan.
Selain itu, BINS Karawang juga diharapkan mampu meningkatkan perekonomian lokal dan memberikan peluang lapangan pekerjaan bagi penduduk sekitar.
Sebagai informasi, Presiden RI Prabowo Subianto didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono melakukan Kunjungan Kerja ke BINS untuk meninjau langsung peningkatan produktivitas perikanan melalui program ini yang dilakukan pada lahan tambak idle yang telah direvitalisasi.
Baca juga: Presiden Jokowi resmikan modeling budidaya ikan nila salin yang dikelola KKP di Karawang
Selain itu Presiden RI juga meninjau sarana dan prasarana Tambak BINS Karawang serta proses budi daya ikan nila salin mulai dari pemijahan, pendederan, pembesaran, hingga panen.
Presiden Prabowo dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono juga menebar benih ikan nila salin pada siklus kedua.
Penebaran benih siklus kedua telah dilakukan secara bertahap sejak bulan September lalu. Hasil penebaran siklus pertama sendiri telah dilakukan panen pada bulan Mei lalu, yang turut dihadiri langsung oleh Presiden RI ke-7 Joko Widodo.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024