Penjabat (Pj) Bupati Bogor Bachril Bakri mendatangi langsung wilayah dengan angka tertinggi stunting di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yakni Kecamatan Pamijahan, untuk membagi bantuan makanan.
"Saya datang langsung ke Pamijahan ini untuk memberikan bantuan kepada anak anak balita stunting, ada sembako, telur susu, roti, dan sebagainya," kata Bachril di Kantor Kecamatan Pamijahan, Kamis.
Menurut dia, Kecamatan Pamijahan merupakan salah satu dengan angka stunting tertinggi di Kabupaten Bogor dengan jumlahnya 502 balita.
Baca juga: Pj Bupati Bogor Bachril Bakri bertekad ulangi kesuksesan tekan stunting
Ia berharap pemberian makanan untuk anak-anak stunting di Pamijahan ini menjadi percontohan untuk dilaksanakan di kecamatan-kecamatan lain sebagai upaya menekan angka stunting.
"Jadi kami berharap ini sebagai percontohan pertama. Ayo bersama untuk mengurangi stunting. Tadi juga ada bantuan untuk keluarga miskin ekstrem. Ada pemberian vitamin tambahan bagi anak-anak sekolah," ujar Bachril.
Menurut dia, angka stunting di Kabupaten Bogor masih terbilang tinggi. Bahkan berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Kemenkes RI 2023, angka stunting di Kabupaten Bogor sebesar 27,6 persen atau tertinggi kedua di Jawa Barat.
Sedangkan target angka stunting nasional 2024 dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) di angka 14 persen.
Baca juga: Pemkab Bogor laksanakan diseminasi audit kasus stunting periode I/2024
"Harapan Presiden itu 14 persen nasional. Harapan saya di Kabupaten Bogor mungkin kalau bisa di bawah 20 persen, mudah-mudahan ada perbaikan," ujarnya.
Ia juga akan menggunakan cara-cara percepatan penurunan angka stunting yang telah dilaksanakan di Kabupaten Sarolangun, yakni melibatkan perusahaan-perusahaan untuk menggunakan program CSR-nya fokus pada pemberian makanan kepada anak-anak terindikasi stunting.
"Melibatkan CSR perusahaan-perusahaan yang ada di Sarolangun. Di sana sampai menumpuk susu, roti, di dalam satu ruangan besar, sampai susah untuk membagikannya," beber Bachril.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor juga akan melanjutkan program yang sudah berjalan, yakni menjadikan setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) di daerah tersebut sebagai orang tua asuh anak-anak stunting.
Baca juga: Kemenkominfo dan Pemkab Bogor kampanyekan generasi emas bebas stunting
Bachril saat menjadi Penjabat (Pj) Bupati Sarolangun juga menjalankan Program Rumah Cating atau Cegah Stunting yang di dalamnya menyediakan makanan tambahan gratis berupa bubur dan telur untuk anak-anak terindikasi stunting selama 24 hari.
Jika mengacu SKI angka stunting di Sarolangun telah menunjukkan penurunan secara drastis, tahun 2022 sebesar 16,8 persen dan tahun 2023 sebesar 4,8 persen atau mengalami penurunan 12 persen.
Capaian tersebut membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sarolangun diganjar penghargaan berupa dana insentif fiskal percepatan penurunan stunting sebesar Rp6 miliar dari pemerintah pusat.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Saya datang langsung ke Pamijahan ini untuk memberikan bantuan kepada anak anak balita stunting, ada sembako, telur susu, roti, dan sebagainya," kata Bachril di Kantor Kecamatan Pamijahan, Kamis.
Menurut dia, Kecamatan Pamijahan merupakan salah satu dengan angka stunting tertinggi di Kabupaten Bogor dengan jumlahnya 502 balita.
Baca juga: Pj Bupati Bogor Bachril Bakri bertekad ulangi kesuksesan tekan stunting
Ia berharap pemberian makanan untuk anak-anak stunting di Pamijahan ini menjadi percontohan untuk dilaksanakan di kecamatan-kecamatan lain sebagai upaya menekan angka stunting.
"Jadi kami berharap ini sebagai percontohan pertama. Ayo bersama untuk mengurangi stunting. Tadi juga ada bantuan untuk keluarga miskin ekstrem. Ada pemberian vitamin tambahan bagi anak-anak sekolah," ujar Bachril.
Menurut dia, angka stunting di Kabupaten Bogor masih terbilang tinggi. Bahkan berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Kemenkes RI 2023, angka stunting di Kabupaten Bogor sebesar 27,6 persen atau tertinggi kedua di Jawa Barat.
Sedangkan target angka stunting nasional 2024 dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) di angka 14 persen.
Baca juga: Pemkab Bogor laksanakan diseminasi audit kasus stunting periode I/2024
"Harapan Presiden itu 14 persen nasional. Harapan saya di Kabupaten Bogor mungkin kalau bisa di bawah 20 persen, mudah-mudahan ada perbaikan," ujarnya.
Ia juga akan menggunakan cara-cara percepatan penurunan angka stunting yang telah dilaksanakan di Kabupaten Sarolangun, yakni melibatkan perusahaan-perusahaan untuk menggunakan program CSR-nya fokus pada pemberian makanan kepada anak-anak terindikasi stunting.
"Melibatkan CSR perusahaan-perusahaan yang ada di Sarolangun. Di sana sampai menumpuk susu, roti, di dalam satu ruangan besar, sampai susah untuk membagikannya," beber Bachril.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor juga akan melanjutkan program yang sudah berjalan, yakni menjadikan setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) di daerah tersebut sebagai orang tua asuh anak-anak stunting.
Baca juga: Kemenkominfo dan Pemkab Bogor kampanyekan generasi emas bebas stunting
Bachril saat menjadi Penjabat (Pj) Bupati Sarolangun juga menjalankan Program Rumah Cating atau Cegah Stunting yang di dalamnya menyediakan makanan tambahan gratis berupa bubur dan telur untuk anak-anak terindikasi stunting selama 24 hari.
Jika mengacu SKI angka stunting di Sarolangun telah menunjukkan penurunan secara drastis, tahun 2022 sebesar 16,8 persen dan tahun 2023 sebesar 4,8 persen atau mengalami penurunan 12 persen.
Capaian tersebut membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sarolangun diganjar penghargaan berupa dana insentif fiskal percepatan penurunan stunting sebesar Rp6 miliar dari pemerintah pusat.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024