Eks Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor Rena Da Frina, memberi penjelasan soal pemanggilan dirinya oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat terkait mega proyek Jembatan Otista Kota Bogor yang dikerjakan olehnya pada 2023.

Rena yang saat ini tengah maju dalam Pilkada 2024 menjadi Calon Wali Kota Bogor nomor urut 4, mengatakan sampai hari ini dirinya tidak mendapat pemanggilan maupun pemeriksaan dari Kejati Jawa Barat.

“Saya sudah mengetahui informasi tentang saya dipanggil atau diperiksa oleh Kejati Jabar dari media. Namun, sampai hari ini saya tidak mendapat panggilan atau pemeriksaan dari kejati. Jadi, informasi dari mana,” kata Rena di Kota Bogor, Selasa.

Dari informasi yang diperoleh pihaknya, memang ada pemanggilan pejabat di Kota Bogor, terkait dengan pembangunan Jembatan Otista melalui surat Nomor : B-77/M.2.5.1/Fd.1/09/2024 Bandung, 20 September 2024. 

Namun, dalam surat tersebut sejumlah pihak yang dipanggil ialah; Sekretaris Dinas PUPR Kota Bogor, Konsultan Pengawas kegiatan pada pekerjaan Penggantian Jembatan Kota Bogor, Tim Penilai Pekerjaan Penggantian Jembatan Kota Bogor Tahun Anggaran 2023, dan Pejabat Panitia Pengadaan kegiatan pada pekerjaan Penggantian Jembatan Kota Bogor Tahun Anggaran 2023.

Kemudian Bendahara Pembantu dan Bendahara Pengeluaran pada Dinas PUPR Kota Bogor, serta adalah PPTK pada pekerjaan Penggantian Jembatan Kota Bogor Tahun Anggaran 2023.

Dalam surat tersebut, tertera pemanggilan para pihak ini bertujuan untuk didengar atau diminta keterangannya dengan membawa sejumlah dokumen-dokumen terkait pada Selasa hari ini. (KR-SBN)

Pewarta: Shabrina Zakaria

Editor : M Fikri Setiawan


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024