Lembaga Studi Visi Nusantara Maju atau LS Vinus membedah gagasan para bakal calon Bupati Bogor, Jawa Barat, dalam "Diskusi Serial Cetak Biru Kabupaten Bogor" di Cibinong, Rabu.

Direktur Eksekutif LS Vinus Yusfitriadi menjelaskan, melalui diskusi serial ini ia mengaku ingin berkontribusi untuk memberi ruang berdialektika bagi para bacalon menjelang Pilkada.

"Ini cetak biru atau blue print, serial setiap hari Rabu dengan mengundang tiga tokoh, dua bakal calon dan satu dari kawan media bertindak sebagai pemantik," kata Yus.

Pada diskusi serial pertama bertajuk "Kemandirian Ekonomi Kreatif Kaum Muda" ini, LS Vinus menghadirkan dua Bakal Calon Bupati yakni Dr Aep Saepudin Muhtar alias Gus Udin dan Ade Wardana Adinata, serta Pemimpin Redaksi Harian Radar Bogor Ricki Noor Rahman sebagai pemantik.

Yus menyebutkan, pada forum itu para bacalon tidak hanya menyampaikan daftar keinginannya ketika menjabat sebagai kepala daerah, melainkan harus menyampaikan gagasan berdasarkan perspektif dan empiris.

"Urusan bicara daftar keinginan gampang, kalau sekadar akan-akan semua bisa. Gagasan itu bagi saya berbentuk perspektif dan empiris tidak muncul tiba-tiba. Forum ini kami coba untuk membedah isi kepala para calon pimpin Bogor dari segi perspektif dan empiris," ujar Yus.

Sementara, Dr Aep Saepudin Muhtar alias Gus Udin yang merupakan akademisi dari Universitas Djuanda Bogor menyampaikan keresahannya mengenai tingginya angka pengangguran baik secara nasional maupun lokal, yakni 10 juta jiwa di Indonesia dan 500 ribu di antaranya warga Kabupaten Bogor.

Kondisi tersebut menurutnya menjadi tantangan serius yang perlu diatasi secara sistematis. Salah satunya dengan menjaga iklim investasi di Kabupaten Bogor.

"Saya tinggal di Ciomas, ternyata teman-teman pengrajin sepatu berkurang, karena pasarnya berkurang. Mungkin dari 100 persen berkurang 20 hingga 30 persen," kata Gus Udin.

Menurut, Kabupaten Bogor kaya akan potensi UMKM dan pariwisata. Sehingga, memperluas pasar UMKM seiring kemajuan pariwisata daerah dapat menjadi salah satu solusi memajukan perekonomian.

"Setiap hari tidak kurang 37 ribu kendaraan masuk Puncak, kita lihat potensi itu. Makanya kaitan UMKM bukan hanya produksinya ditingkatkan, tapi pasarnya, pariwisatanya kita tingkatkan," ujar Gus Udin yang juga mantan anggota Tim Percepatan Pembangunan Strategis (TP2S) Kabupaten Bogor.

Bacalon lainnya, Ade Wardana Adinata menyampaikan idenya mengenai inovasi sektor pertanian dengan tekad menjadikan Kabupaten Bogor sebagai kabupaten yang banyak mengekspor hasil tani.

"Bogor ini menjadi bagian penting, karena mobilisasi dari Bogor sangat mudah ke mancanegara, jadi komoditi apapun sangat mudah sekali kita pindahkan ke tempat tujuan lain," ujar Ade.


 

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024