Bandung (Antara Megapolitan) - Pondok Pesantren Sururon di Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin dini hari, terbakar, menyebabkan seorang mengalami luka-luka karena terjatuh dari lantai dua saat sedang memadamkan api.
Kepala Seksie Pelayanan Penyelamatan Non Kebakaran Dinas Pemadam Kebakaran, Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan mengatakan, kebakaran itu telah menghanguskan tiga ruangan asrama putra kemudian bangunan kantor dan ruang guru Mts As Sururon.
"Selain tiga ruang asrama putra berukuran 20x9 meter, api juga membakar bangunan kantor dan ruang guru," kata Tubagus.
Ia menuturkan, pesantren di Kampung Nagrog, Desa Sarimukti, Kecamatan Pasirwangi itu diketahui terbakar sekitar pukul 02.30 WIB.
Petugas pemadam kebakaran bersama masyarakat berupaya memadamkan kobaran api hingga akhirnya berhasil dipadamkan sekitar pukul 03.00 WIB.
"Api bisa dipadamkan dengan menerjunkan satu unit mobil damkar," katanya.
Ia menambahkan, kebakaran juga telah menghanguskan dokumen pesantren, dua unit kendaraan sepeda motor dan peralatan elektronik seperti komputer, laptop, dan proyektor.
Sementara korban jiwa, kata dia, tidak ada, hanya ada satu orang mengalami luka ringan karena terjatuh dari lantai dua asrama saat akan membantu memadamkan kobaran api.
Tubagus menduga penyebab kebakaran karena adanya korsleting listrik dari ruang guru, kemudian menjalar ke asrama putra.
"Diduga karena arus listrik, untuk kerugian materi diperkirakan mencapai Rp350 juta," katanya. (Ant).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
Kepala Seksie Pelayanan Penyelamatan Non Kebakaran Dinas Pemadam Kebakaran, Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan mengatakan, kebakaran itu telah menghanguskan tiga ruangan asrama putra kemudian bangunan kantor dan ruang guru Mts As Sururon.
"Selain tiga ruang asrama putra berukuran 20x9 meter, api juga membakar bangunan kantor dan ruang guru," kata Tubagus.
Ia menuturkan, pesantren di Kampung Nagrog, Desa Sarimukti, Kecamatan Pasirwangi itu diketahui terbakar sekitar pukul 02.30 WIB.
Petugas pemadam kebakaran bersama masyarakat berupaya memadamkan kobaran api hingga akhirnya berhasil dipadamkan sekitar pukul 03.00 WIB.
"Api bisa dipadamkan dengan menerjunkan satu unit mobil damkar," katanya.
Ia menambahkan, kebakaran juga telah menghanguskan dokumen pesantren, dua unit kendaraan sepeda motor dan peralatan elektronik seperti komputer, laptop, dan proyektor.
Sementara korban jiwa, kata dia, tidak ada, hanya ada satu orang mengalami luka ringan karena terjatuh dari lantai dua asrama saat akan membantu memadamkan kobaran api.
Tubagus menduga penyebab kebakaran karena adanya korsleting listrik dari ruang guru, kemudian menjalar ke asrama putra.
"Diduga karena arus listrik, untuk kerugian materi diperkirakan mencapai Rp350 juta," katanya. (Ant).
Editor : M. Tohamaksun
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017