Sukamakmur, Bogor (Antara Megapolitan) - Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Kabupaten Bogor, Jawa Barat membangun jembatan bambu untuk membuka akses pendidikan, ekonomi dan layanan kesehatan desa terisolasi ke-16 tingkat provinsi di Desa Sukawangi kecamatan sukamakmur.
    
"Jembatan hasil gotong royong ini, diresmikan perwakilan Gerakan Pramuka Kwartir Nasional dan Kwartir Daerah Jawa Barat hari ini," kata Ketua Harian Gerakan Pramuka Kwarda Jawa Barat, Baim Setiawan di Bogor, Senin.
    
Ia mengatakan, atas dorongan dari semua pihak termasuk bantuan dari kwartir nasional peresmian jembatan bambu yang dilaksanakan telah sesuai visi Kwarda Jabar yakni mewujudkan gerakan Pramuka Jawa Barat yang 'katara, karampa, jeung karasa'.
    
Selanjutnya menurut Baim, implemenatasi program pramuka dengan merealisasikan program menolong sesama untuk ikut serta membangun masyarakat dapat dilakukan dengan aksi nyata salah satunya seperti membangun jembatan bambu ini.
    
Sehingga anggapan kegiatan pramuka itu hanya nyanyi dan tepuk tangan, kata Dia dapat ditepis dengan keahlian anggota yang selama ini dilatih dalam kegiatan ditunjukkan kegunanaannya kepada masyarakat.
    
"Hari ini kita buktikan bahwa Pramuka memiliki kegiatan yang nyata manfaatnya dan terus berprestasi,” ujarnya.
    
Baim menuturkan pramuka bisa memotivasi kembali rasa gotong royong yang hari ini mulai luntur di masyarakat.
    
Esensi semangat pembangunan, lanjut Ia menegaskan hanya bisa terdorong dengan kesadaran Masyarakat untuk kembali bahu-membahu memuai membangun desa masing-masing secara swadaya dengan potensi yang dimiliki.
    
Ia juga berharap dengan biaya yang ringan dari membangun jembatan bambu peningkatan  perekonomian, pendidikan dan layanan kesehatan Desa Sukawangi bisa berkembang pesat dan menjadi desa percontohan bagi desa lain untuk berinisiatif membangun akses jalan dengan semangat pramuka.
    
Sementara itu, Ketua Kwartir Cabang Pramuka Kabupaten Bogor, Didi Kurnia menjelaskan dari hasil deteksi lokasi di 40 kecamatan pada tahun 2016 ada dua yang perlu dilaksanakan pembangunan jembatan.
    
Pertama di Desa Sukawangi kecamatan sukamakmur lalu Desa Urug Kecamatan Sukajaya atau disebut juga Kampung Adat Urug, yang menghubungkan dua kecamatan antara Sukajaya dan Nanggung.
    
Menurut Didi, penduduk desa Urug lebih membutuhkan pembangunan jembatan untuk akses ekonomi dan sosial kemasyarakatan yang saling terhubung antar wilayah.
    
Namun, Sungai Cikaniki yang membelah Kecamatan Sukajaya tempat Desa Urug berada dengan Kecamatan Nanggung memiiki lebar 50 meter membutuhkan pembangunan jembatan permanen dari beton tidak seperti Desa Sukawangi.
    
Sebab itu, pembangunan jembatan bambu di Sukawangi lebih dulu diupayakan karena lebar sungai tidak terlalu luas dan terjangkau oleh relawan dan masyarakat.
    
Ia menjelaskan, permasalahan akses jalan Desa Urug akan menjadi prioritas dukungan anggota pramuka selanjutnya karena desa tersebut memiliki jumlah penduduk yang lebih padat dari Kecamatan Nanggung di sebelahnya yang memiliki potensi ekonomi lebih baik.
    
"Kalau ada ibu hamil atau  melahirkan lalu anak-anak yang sekolah harus menyebrangi ada risiko yang besar yang dapat mengancam keselamatan mereka,” katanya.
    
Ia mengimbau dengan modal pramuka yang terbatas semua pihak dapat berpartisipasi bergotong-royong membangun akses desa terisolasi di Indonesia khususnya Kabupaten Bogor sebagai daerah penyangga Jakarta.

Pewarta: Linna Susanti & Mayolus Fajar D

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017