Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Sekretariat Daerah (Setda) Kota Depok Mohammad Fitriawan menyatakan keberadaan klinik bisnis diharapkan mampu mengatasi masalah dan tantangan UMKM di Kota Depok Jawa Barat.
"Kami apresiasi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (DKUM) yang telah mencetak ribuan Wirausaha Baru (WUB), dalam kurun waktu tiga tahun. Untuk itu juga diperlukan klinik bisnis," kata Fitriawan di Depok, Kamis.
Ia mengatakan diberi pendampingan klinik bisnis agar Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) bisa naik kelas.
Baca juga: UMKM Depok Jabar perlu akselerasi dan eskalasi untuk naik kelas
Baca juga: Pemkot Depok alokasikan Rp1,8 miliar dari APBD untuk subsidi bunga gratis UMKM
“Jadi yang harus dilakukan itu menjaga stabilitas UMKM, bahkan mendorong mereka naik kelas. Bisnis kan naik turun, maka untuk menjaganya manfaatkan klinik bisnis yang ada,” kata Fitriawan.
Dikatakannya, setiap usaha yang dijalankan akan mengalami banyak masalah, juga tantangan. Mulai dari persoalan modal, manajemen keuangan, sumber daya manusia, pengembangan produk, hingga pemasaran.
Oleh sebab, lanjut dia, pendampingan UMKM melalui klinik bisnis yang akan mendukung para WUB dapat mengatasi masalah dan tantangan yang dihadapi tersebut.
"Supaya mereka bisa tetap bertahan, bertumbuh, dan menjadi pebisnis yang berkelanjutan," ucapnya.
Baca juga: Pelaku usaha kecil di Depok minta difasilitasi sentral UMKM tiap kelurahan
Fitriawan mengungkapkan, beberapa capaian DKUM Kota Depok dalam program WUB dan Perempuan Pengusaha. Di antaranya, melatih 800 peserta pelatihan desain logo dan kemasan, 1.100 peserta pelatihan manajemen bisnis, dan 1.100 pelatihan digital marketing.
Ada juga pemberian pelatihan lanjutan kepada 700 peserta kategori perempuan pengusaha kuliner, fesyen, kesehatan, salon, dan lainnya. Peserta pendampingan WUB juga naik omzetnya 0 persen-200 persen pada 2023 sebanyak 882 orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Kami apresiasi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (DKUM) yang telah mencetak ribuan Wirausaha Baru (WUB), dalam kurun waktu tiga tahun. Untuk itu juga diperlukan klinik bisnis," kata Fitriawan di Depok, Kamis.
Ia mengatakan diberi pendampingan klinik bisnis agar Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) bisa naik kelas.
Baca juga: UMKM Depok Jabar perlu akselerasi dan eskalasi untuk naik kelas
Baca juga: Pemkot Depok alokasikan Rp1,8 miliar dari APBD untuk subsidi bunga gratis UMKM
“Jadi yang harus dilakukan itu menjaga stabilitas UMKM, bahkan mendorong mereka naik kelas. Bisnis kan naik turun, maka untuk menjaganya manfaatkan klinik bisnis yang ada,” kata Fitriawan.
Dikatakannya, setiap usaha yang dijalankan akan mengalami banyak masalah, juga tantangan. Mulai dari persoalan modal, manajemen keuangan, sumber daya manusia, pengembangan produk, hingga pemasaran.
Oleh sebab, lanjut dia, pendampingan UMKM melalui klinik bisnis yang akan mendukung para WUB dapat mengatasi masalah dan tantangan yang dihadapi tersebut.
"Supaya mereka bisa tetap bertahan, bertumbuh, dan menjadi pebisnis yang berkelanjutan," ucapnya.
Baca juga: Pelaku usaha kecil di Depok minta difasilitasi sentral UMKM tiap kelurahan
Fitriawan mengungkapkan, beberapa capaian DKUM Kota Depok dalam program WUB dan Perempuan Pengusaha. Di antaranya, melatih 800 peserta pelatihan desain logo dan kemasan, 1.100 peserta pelatihan manajemen bisnis, dan 1.100 pelatihan digital marketing.
Ada juga pemberian pelatihan lanjutan kepada 700 peserta kategori perempuan pengusaha kuliner, fesyen, kesehatan, salon, dan lainnya. Peserta pendampingan WUB juga naik omzetnya 0 persen-200 persen pada 2023 sebanyak 882 orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024