Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, menginventarisir ruas jalan nasional di daerahnya yang sering mengalami banjir untuk segera diperbaiki oleh pemerintah pusat.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Bogor Rena Da Frina di Bogor, Kamis, mendesak Pemerintah Pusat melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 5.2 dan PPK 5.1 untuk menuntaskan penanganan banjir pada tahun ini.

Rena menyebut, penanganan banjir di titik pertama ialah di wilayah Kaum Sari, Kelurahan Cibuluh, Kota Bogor. Pada  titik ini akan dibuat sodetan antara Sungai Ciparigi dan Sungai Cibuluh.

Namun, kata dia, akan dipastikan dulu sodetan ini tidak memindahkan masalah baru ke Sungai Cibuluh.

“Memang secara debit air, debit Ciparigi lebih besar dari debit air Cibuluh, tapi penampung di Cibuluh lebih kecil,” kata Rena.

Rena mengatakan, titik kedua yakni banjir di Jalan Sholeh Iskandar, Kelurahan Kedung Badak, tepatnya di dekat Mitra 10. Di titik ini, banjir terjadi di perlintasan Perumahan Cimanggu Permai.

Menurut Rena, sepertiga perlintasan ini sudah rusak sehingga ketika ada air dari Perumahan Cimanggu Permai yang masuk ke gorong-gorong, airnya malah kembali lagi.

“Kami tadi minta sama PPK 5.1 untuk dibuat crossingan (perlintasan) baru yang bisa menampung air, kan tidak bisa tiba-tiba di bawah itu kami belokkan, pasti nyangkut sampah,” katanya.

Banjir yang sama, lanjut Rena, terjadi di Tamansari Persada, atau di simpang Lotte Mart. Ini juga merupakan kewenangan PPK 5.1 yang mana menurut PPK 5.1 tahun ini akan membuat saluran.

Selain banjir, Rena mengatakan, Pemkot Bogor juga meminta PPK 5.1 untuk berkoordinasi dengan Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) untuk membenahi kabel-kabel yang semrawut di jalan.
 

Pewarta: Shabrina Zakaria

Editor : M Fikri Setiawan


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024