Ratusan warga Kabupaten Sukabumi, Jabar, dari kelompok buruh, mahasiswa, pedagang UMKK, dan komunitas pekerja seni, Sabtu (3/2) siang, mendeklarasikan dukungan untuk Pasangan Calon Presiden - Wakil Presiden Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN).
"Kami akan berjuang memenangkan AMIN di Sukabumi, dan melawan kecurangan dalam Pilpres," demikian bunyi salah satu poin deklarasi yang dibacakan secara bersama-sama peserta pertemuan yang menenuhi Wisma Delima, Parung Kuda, Sukabumi itu.
Ketua DPC GSBI Sukabumi Dadeng Najarudin dalam sambutannya mengatakan, bahwa warga khususnya kaum buruh di Sukabumi tegak lurus dengan mendukung paslon AMIN karena hanya pasangan ini yang punya komitmen merevisi UU Omnibus Law Cipta Kerja.
"Jadi ini bukan soal euforia saja tetapi untuk melanjutkan perjuangan menolak UU Ciptaker," tegas Dadeng.
Dadeng menilai keterlaluan kalau buruh tidak mendukung AMIN. Karena itu, ia berani pasang target suara AMIN di Sukabuni, khususnya kaum buruh minimal 75 persen.
"Kapan lagi buruh punya harapan," pungkas Dedeng.
Lawan Kecurangan
Co Captain Timnas Pemenangan AMIN Moh Jumhur Hidayat yang menerima cendera mata dalam bentuk keris dalam kesempatan itu mengatakan, cendera mata itu merupakan simbol untuk melawan kecurangan dalam Pilpres, 14 Februari mendatang.
Ia berterima kasih atas aspirasi yang disampaikan rakyat Sukabumi untuk memilih AMIN. "Ini menjadi energi baru untuk kemenangan AMIN di Jabar," ujarnya.
Ia meminta warga Sukabumi tidak memilih Presiden yang suka janji-janji tapi realisasinya amburadul.
Ketua Umum KSPSI itu menyarankan untuk melihat calon Pilpres dari rekam jejak. Ia mencontohkan saat jadi Gubernur Anies menaikkan UMR lebih tinggi 6-7 kali dari UMR nasional dengan dasar Pergub bukan UU Omnibus Law.
"Jadi, kalau AMIN menang apa yang diharapkan rakyat terutama kaum buruh Sukabumi akan tercapai," kata Jumhur seraya menambahkan, kita tidak perlu takut, dan tidak mau dibodohin saja.
Acara deklarasi warga Sukabumi untuk AMIN itu juga dihadiri oleh sejumlah tokoh buruh nasional, yaitu Rudi HB Dhamam (GSBI), Sunarti (SBSI 92), Daeng Wahidin (PPMI), dan Djoko Heriyono (SPN).
Selain itu hadir juga tokoh-tokoh dari partai pengusung AMIN di Sukabumi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Kami akan berjuang memenangkan AMIN di Sukabumi, dan melawan kecurangan dalam Pilpres," demikian bunyi salah satu poin deklarasi yang dibacakan secara bersama-sama peserta pertemuan yang menenuhi Wisma Delima, Parung Kuda, Sukabumi itu.
Ketua DPC GSBI Sukabumi Dadeng Najarudin dalam sambutannya mengatakan, bahwa warga khususnya kaum buruh di Sukabumi tegak lurus dengan mendukung paslon AMIN karena hanya pasangan ini yang punya komitmen merevisi UU Omnibus Law Cipta Kerja.
"Jadi ini bukan soal euforia saja tetapi untuk melanjutkan perjuangan menolak UU Ciptaker," tegas Dadeng.
Dadeng menilai keterlaluan kalau buruh tidak mendukung AMIN. Karena itu, ia berani pasang target suara AMIN di Sukabuni, khususnya kaum buruh minimal 75 persen.
"Kapan lagi buruh punya harapan," pungkas Dedeng.
Lawan Kecurangan
Co Captain Timnas Pemenangan AMIN Moh Jumhur Hidayat yang menerima cendera mata dalam bentuk keris dalam kesempatan itu mengatakan, cendera mata itu merupakan simbol untuk melawan kecurangan dalam Pilpres, 14 Februari mendatang.
Ia berterima kasih atas aspirasi yang disampaikan rakyat Sukabumi untuk memilih AMIN. "Ini menjadi energi baru untuk kemenangan AMIN di Jabar," ujarnya.
Ia meminta warga Sukabumi tidak memilih Presiden yang suka janji-janji tapi realisasinya amburadul.
Ketua Umum KSPSI itu menyarankan untuk melihat calon Pilpres dari rekam jejak. Ia mencontohkan saat jadi Gubernur Anies menaikkan UMR lebih tinggi 6-7 kali dari UMR nasional dengan dasar Pergub bukan UU Omnibus Law.
"Jadi, kalau AMIN menang apa yang diharapkan rakyat terutama kaum buruh Sukabumi akan tercapai," kata Jumhur seraya menambahkan, kita tidak perlu takut, dan tidak mau dibodohin saja.
Acara deklarasi warga Sukabumi untuk AMIN itu juga dihadiri oleh sejumlah tokoh buruh nasional, yaitu Rudi HB Dhamam (GSBI), Sunarti (SBSI 92), Daeng Wahidin (PPMI), dan Djoko Heriyono (SPN).
Selain itu hadir juga tokoh-tokoh dari partai pengusung AMIN di Sukabumi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024