Di tengah berbagai dinamika kehidupan bernegara dan kondisi ketidakpastian dunia dalam berbagai bidang saat ini ada sebuah kegiatan yang seakan menjadi oase di tengah padang pasir yang butuh siraman air nan menyejukkan. 

Yaitu Muktamar Sufi Dunia yang berlangsung di Pekalongan pada 28-31 Agustus 2023 ini  dihadiri lebih dari 70 ulama sufi dari 64 negara yang tergabung dalam World Sufi Assembly. 

Kegiatan ini diinisiasi oleh Jam'iyyah Ahluth Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyyah (JATMAN) di bawah pimpinan Maulana Habib Lutfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya. Dalam kesempatan tersebut  mengusung tema "Karya Sufi Kontemporer di Dunia yang Dinamis". 

Lebih dari 3000 peserta yang hadir mayoritas berasal dari pengurus JATMAN dari seluruh Indonesia dan utusan komunitas ulama sufi atau akademisi Islam dari berbagai negara.

Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pelaksanaan muktamar tersebut mempunyai arti penting membuktikan bahwa Islam Indonesia memiliki peran strategis yang dapat berkontribusi untuk membangun peradaban dunia yang damai dan harmonis. 

Muktamar ini mengejawantahkan nilai-nilai luhur tasawuf, thariqah, mendekatkan tasawuf dan thariqah kepada negara masing-masing. Lebih jauh Presiden meyakini bahwa nilai-nilai luhur budaya nusantara, seperti saling menghargai, ramah-tamah, sopan santun, guyub, dan kearifan-kearifan bangsa lainnya akan sepenuhnya mewarnai Muktamar Sufi Dunia.

Maulana Habib Lutfi yang dikukuhkan sebagai Pemimpin Sufi Dunia sekaligus Rois Aam (Ketua Umum) JATMAN  mengatakan bahwa para tokoh Sufi adalah tokoh pemersatu, perekat, dan penyejuk ummat, menjadi penjaga benteng yang kokoh dalam menjaga kedaulatan negara masing-masing. 

Para tokoh sufi dan ulama adalah mereka yang sangat mengenal hakikat manusia sebagai ciptaan Allah, sangat cinta kepada ummat dan bangsanya karena selalu mendoakan kebaikan, kemaslahatan, kedamaian, persatuan dan kesatuan bangsa.  

Menghargai, menghormati hak-hak asasi manusia,  bangsa-bangsa, toleran dengan segala kebijakan dan kearifannya serta saling menghargai perbedaan. 

Tasawuf adalah bekal hidup untuk berpegang teguh kepada Al-Qur'an dan Sunnah,membersihkan hati, akal dan pikiran, yang akan melahirkan karya intelektual dalam berbagai aspek kehidupan. 

Yang termanifestasi dalam pola pikir yang benar, mendapat pencerahan dari Allah dan akan bermanfaat bagi umat, bangsa dan negara. 

Para ahli Sufi mampu memandang jauh perkembangan yang terjadi di negaranya, termasuk dalam bidang ekonomi, pertanian dan pendidikan yang akan menjadi jawaban terhadap tantangan dan permasalahan umat dan bangsa yang akan membawa pada kesejahteraan. 

Disamping itu,  para Ulama Sufi juga menjadi rujukan dari berbagai permasalahan yang akan bermanfaat dalam mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Menindaklanjuti berbagai arahan yang disampaikan Presiden dan Habib Lutfi bin Yahya di atas kegiatan Multaqo Sufi Dunia ini menghasilkan  rekomendasi dalam berbagai bidang berikut Pengembangan bidang dakwah, pendidikan dan pengajaran Sufi dan dampaknya pada penyucian jiwa; pengembangan ekonomi, industri, pertanian, investasi, energi terbarukan, dan pembangunan berkelanjutan.  

Penguatan peran media dalam pembentukan opini publik, mediasi pertikaian dan dialog perdamaian antar berbagai komponen bangsa serta penguatan peran tasawuf dalam membangun manusia dan peradaban. 

Berdasarkan analisa dan pengamatan penulis, kegiatan ini patut mendapat perhatian dan apresiasi dari berbagai kalangan di seluruh penjuru dunia, dengan alasan sebagai berikut.

Pertama, Para tokoh sufi mendedikasikan dirinya untuk mendoakan dan menjadi benteng seluruh umat manusia di dunia agar selamat, aman damai dan tenteram demi terwujudnya perdamaian dan kesejahteraan. Kestabilan dan keharmonisan alam maupun keselamatan umat manusia sedunia tidak dapat dilepaskan dari peran para sufi dunia yang senantiasa berdoa kepada Allah demi kemaslahatan umat manusia di seluruh dunia. 

Kedua, Kegiatan ini menunjukkan bahwa Indonesia memberi contoh teladan kepada dunia bahwa keselarasan dan kolaborasi antara pemerintah, ulama/tokoh masyarakat dan seluruh komponen bangsa perlu terus dijaga untuk mewujudkan negara yang adil makmur di bawah naungan ridho dan rahmat Allah SWT.  

Ketiga, Kedatangan Habib Umar bin Hafizh (Tokoh Sufi Dunia) sebelum ini dilanjutkan dengan Multaqo Sufi Dunia ini seakan memberi isyarat bahwa para ulama sufi dunia dan waliyullah memberi sinyal nyata bahwa Indonesia berpotensi besar menjadi pioner dan pendukung utama bagi kebangkitan Islam di dunia.

Keempat, Sesuai dengan hukum sejarah yang selalu berulang bahwa setiap 100 tahun akan muncul pembaharu dan perubahan besar dalam konstalasi percaturan dunia. Tahun 2024 mendatang menandai 100 tahun kekuatan rezim barat yang dipimpin Amerika dan Yahudi yang menguasai dunia pasca kekalahan Turki Usmani tahun 1924. 

Multaqo Sufi Dunia ini seakan memberi isyarat bahwa umat Islam di bawah arahan para Sufi dunia hendaklah mulai menyadari dan menyiapkan diri.  Yakni menghadapi perubahan dunia yang besar yang sebentar lagi akan terjadi. 

Kelima, Multaqo Sufi ini seakan mengisyaratkan perlu dilakukannya konsolidasi lahir batin dan menyiapkan diri untuk menghadapi berbagai situasi yang mungkin akan terjadi. Potensi pertikaian antar bangsa dan perang dunia, ancaman bencana alam dan iklim, krisis pangan dunia yang mengancam di masa mendatang, potensi perpecahan bangsa menghadapi Pemilu dan Pilkada di Indonesia yang akan berlangsung tahun 2024 mendatang. Serta  dekadensi moral atau semakin jauhnya nilai-nilai agama dalam kehidupan masyarakat. 

Keenam, Berbagai rekomendasi yang dihasilkan dalam kegiatan Multaqo Sufi Dunia ini perlu ditindaklanjuti dengan arif bijaksana dan penuh semangat pembaharuan serta kebangkitan bagi kemajuan umat Islam di dunia. 

Sudah saatnya kekuatan yang didukung oleh energi ilahi, energi batin, orang-orang pilihan yang memiliki kedudukan mulia di hadapan Allah mengambil peran untuk mewarnai kehidupan dunia yang dipenuhi rasa cinta kasih yang besar terhadap sesama, dibungkus dengan akhlak mulia sesuai yang dicontohkan Nabi Muhammad, dan menjadi pemimpin dalam berbagai bidang secara profesional yang membawa kemaslahatan dan kemanfaatan bagi dunia yang lebih damai, aman, sejahtera dan berkeadilan. 

Ketujuh, Sudah saatnya ajaran Islam yang benar melalui jalan syariat, tarekat, hakikat dan makrifat lebih dikenal dan membumi di seluruh penjuru dunia. Untuk menyelamatkan manusia agar hidup selamat dan bahagia di dunia dan di akhirat.  

Sesuai dengan petunjuk Allah Sang Maha Pencipta di dalam kitab suci Al-Quran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. 

Walhasil, dengan seluruh pemikiran di atas, mudah-mudahan para sufi, ulama, ustadz dan tokoh agama, para pemimpin dan para pendidik bangsa yang berada di jalan pencerahan. 

Kiranya dapat memanfaatkan momentum kegiatan Multaqo Sufi Dunia ini sebagai titik tolak untuk lebih bersemangat dalam menggaungkan ajaran kebenaran dan keselamatan untuk melawan dan menahan laju berbagai kemungkaran, kemaksiatan, energi negatif, aktifitas  sia-sia nir makna. 

Jalan menuju kehidupan destruktif dan berbagai hal yang mengarah pada kemunduran dan kontra produktif terhadap upaya mewujudkan insan kamil (manusia paripurna). 

Hal ini perlu dilakukan sebagai upaya nyata dalam rangka mewujudkan cita-cita luhur untuk mewujudkan kesejahteraan, kecerdasan lahir batin, kemerdekaan, perdamaian dan ketertiban dunia, keadilan serta kebahagiaan bagi seluruh umat manusia. 

*) Azman Ridha Zain adalah Pengamat Hubungan Internasional, Pengurus Idarah Syu’biyyah JATMAN Depok dan putera Almarhum Buya KH. Zainuddin Ma’shum Ali (Rois Robi’ Idarah Aliyah JATMAN).

Pewarta: Oleh: Azman Ridha Zain*)

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023