Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat mengejar pembangunan Bumi Ageung Batutulis dengan anggaran Rp16 miliar yang akan menyuguhkan wisata edukasi sejarah Kerajaan Pakuan Pajajaran berupa museum, taman, kafe, dan fasilitas lain, agar selesai tepat waktu Desember 2023.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie Abdul Rachim saat diwawancarai di Perpustakaan Kota Bogor, Senin, mengatakan bahwa pembangunan sudah mulai berjalan pada akhir Juli 2023 sambil terus mematangkan dan menggali muatan sejarah Sunda pada sentuhan arsitekturnya.
"Insya Allah akhir Desember sudah selesai," ujar Dedie.
Baca juga: Bima Arya titip ke Ganjar Pranowo kelak bisa mampir ke Bumi Ageung Batutulis
Menurut Dedie, literasi-literasi mengenai arsitektur budaya Sunda, khususnya Kerajaan Pakuan Pajajaran di Kota Bogor yang tidak banyak, memerlukan diskusi-diskusi bersama para sejarawan secara mendalam untuk memoles hasil akhir pembangunan kawasan edukasi wisata sejarah tersebut.
Ia menyampaikan bahwa ada beberapa perubahan dalam tata letak dan beberapa bentuk ornamen dari rencana awal.
Hal itu karena pendalaman mengenai unsur sejarah Sunda yang dimasukkan ke dalam konsep pembangunan Bumi Ageung.
"Ada perubahan-perubahan sedikitlah, enggak terlalu banyak kok, kurang lebihnya sama, tujuannya sama, hanya mungkin ornamen, bentuk, penempatan yang sedikit berbeda," katanya lagi.
Baca juga: Pemkot Bogor bangun Bumi Ageung Batutulis jadi wisata edukasi
Dedie menjelaskan, isi di dalam Bumi Ageung yang sedang dibangun di atas lahan bekas SDN Batutulis 2 dan Batutulis 3 itu, juga sedang dikaji lebih dalam berkoordinasi dengan kementerian terkait, agar sesuai dengan kriteria Museum Pajajaran, selaras dengan Museum Sri Baduga di Bandung.
"Kami mungkin lebih mengaitkan antara keberadaan Kerajaan Pakuan Pajajaran di Kota Bogor, dan kira-kira apa saja yang menjadi koleksi yang bisa ditampilkan di museum tersebut," ujarnya pula.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Wakil Wali Kota Bogor Dedie Abdul Rachim saat diwawancarai di Perpustakaan Kota Bogor, Senin, mengatakan bahwa pembangunan sudah mulai berjalan pada akhir Juli 2023 sambil terus mematangkan dan menggali muatan sejarah Sunda pada sentuhan arsitekturnya.
"Insya Allah akhir Desember sudah selesai," ujar Dedie.
Baca juga: Bima Arya titip ke Ganjar Pranowo kelak bisa mampir ke Bumi Ageung Batutulis
Menurut Dedie, literasi-literasi mengenai arsitektur budaya Sunda, khususnya Kerajaan Pakuan Pajajaran di Kota Bogor yang tidak banyak, memerlukan diskusi-diskusi bersama para sejarawan secara mendalam untuk memoles hasil akhir pembangunan kawasan edukasi wisata sejarah tersebut.
Ia menyampaikan bahwa ada beberapa perubahan dalam tata letak dan beberapa bentuk ornamen dari rencana awal.
Hal itu karena pendalaman mengenai unsur sejarah Sunda yang dimasukkan ke dalam konsep pembangunan Bumi Ageung.
"Ada perubahan-perubahan sedikitlah, enggak terlalu banyak kok, kurang lebihnya sama, tujuannya sama, hanya mungkin ornamen, bentuk, penempatan yang sedikit berbeda," katanya lagi.
Baca juga: Pemkot Bogor bangun Bumi Ageung Batutulis jadi wisata edukasi
Dedie menjelaskan, isi di dalam Bumi Ageung yang sedang dibangun di atas lahan bekas SDN Batutulis 2 dan Batutulis 3 itu, juga sedang dikaji lebih dalam berkoordinasi dengan kementerian terkait, agar sesuai dengan kriteria Museum Pajajaran, selaras dengan Museum Sri Baduga di Bandung.
"Kami mungkin lebih mengaitkan antara keberadaan Kerajaan Pakuan Pajajaran di Kota Bogor, dan kira-kira apa saja yang menjadi koleksi yang bisa ditampilkan di museum tersebut," ujarnya pula.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023