Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bogor Iwan Setiawan segera menetapkan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, berstatus tanggap darurat bencana setelah daerahnya dikepung peristiwa bencana alam pada Senin (24/4) petang.
"Saya sudah menginstruksikan BPBD mencatat seluruh kerugian materi dan non-materi atas bencana yang terjadi kemarin. Setelah itu mengeluarkan status tanggap darurat bencana," ungkapnya di Bogor, Selasa.
Menurutnya, status tanggap darurat tersebut agar penanganan setelah bencana bisa dilakukan lebih cepat dan maksimal, seperti dukungan anggaran dari APBD.
Baca juga: BPBD Bogor: 22 bencana alam terjadi selama Februari 2023
Iwan menjelaskan saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor masih mendata dampak dan kerugian yang disebabkan bencana alam.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat, termasuk wisatawan untuk selalu berhati-hati, terlebih di lokasi-lokasi rawan bencana.
"Hati-hati cuaca ekstrem yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Masyarakat, wisatawan yang sedang berlibur juga tak boleh lengah. Kita semua harus waspada untuk meminimalisasi potensi dampak bencana," kata Iwan.
Baca juga: TP-PKK Bogor bentuk Gerakan Keluarga Tanggap Bencana
Sementara itu, Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bogor Asep Sulaeman mengaku sudah menerima instruksi Plt Bupati Bogor tersebut. Saat ini, tim masih terus melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan lintas sektor untuk menghitung kerugian akibat bencana.
"Pak Plt menginstruksikan langsung untuk gerak cepat penanganan bencana ini. Saat ini tim siaga di lapangan dan berkoordinasi dengan dinas terkait, seperti Dinsos, DPKPP, PUPR dan lainnya," ujarnya.
Baca juga: DPRD Bogor dukung pemda bangun rumah korban bencana Rp120 miliar
Ia menjelaskan cuaca ekstrem yang terjadi pada H+2 Lebaran mengakibatkan sejumlah bencana di beberapa lokasi di Kabupaten Bogor. Setidaknya, dari laporan sementara, ada lima kecamatan yang diterjang bencana.
"Dari Timur itu ada pergerakan tanah di Sukamakmur dan longsor di Babakanmandang. Lalu, ada beberapa banjir bandang di wilayah barat, seperti Leuwisadeng, Jasinga, Sukajaya," paparnya.
Asep memastikan sejauh ini tak ada korban jiwa dalam bencana tersebut. Hanya saja, terdapat kerusakan bangunan dan fasilitas publik seperti jalan dan jembatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Saya sudah menginstruksikan BPBD mencatat seluruh kerugian materi dan non-materi atas bencana yang terjadi kemarin. Setelah itu mengeluarkan status tanggap darurat bencana," ungkapnya di Bogor, Selasa.
Menurutnya, status tanggap darurat tersebut agar penanganan setelah bencana bisa dilakukan lebih cepat dan maksimal, seperti dukungan anggaran dari APBD.
Baca juga: BPBD Bogor: 22 bencana alam terjadi selama Februari 2023
Iwan menjelaskan saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor masih mendata dampak dan kerugian yang disebabkan bencana alam.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat, termasuk wisatawan untuk selalu berhati-hati, terlebih di lokasi-lokasi rawan bencana.
"Hati-hati cuaca ekstrem yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Masyarakat, wisatawan yang sedang berlibur juga tak boleh lengah. Kita semua harus waspada untuk meminimalisasi potensi dampak bencana," kata Iwan.
Baca juga: TP-PKK Bogor bentuk Gerakan Keluarga Tanggap Bencana
Sementara itu, Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bogor Asep Sulaeman mengaku sudah menerima instruksi Plt Bupati Bogor tersebut. Saat ini, tim masih terus melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan lintas sektor untuk menghitung kerugian akibat bencana.
"Pak Plt menginstruksikan langsung untuk gerak cepat penanganan bencana ini. Saat ini tim siaga di lapangan dan berkoordinasi dengan dinas terkait, seperti Dinsos, DPKPP, PUPR dan lainnya," ujarnya.
Baca juga: DPRD Bogor dukung pemda bangun rumah korban bencana Rp120 miliar
Ia menjelaskan cuaca ekstrem yang terjadi pada H+2 Lebaran mengakibatkan sejumlah bencana di beberapa lokasi di Kabupaten Bogor. Setidaknya, dari laporan sementara, ada lima kecamatan yang diterjang bencana.
"Dari Timur itu ada pergerakan tanah di Sukamakmur dan longsor di Babakanmandang. Lalu, ada beberapa banjir bandang di wilayah barat, seperti Leuwisadeng, Jasinga, Sukajaya," paparnya.
Asep memastikan sejauh ini tak ada korban jiwa dalam bencana tersebut. Hanya saja, terdapat kerusakan bangunan dan fasilitas publik seperti jalan dan jembatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023