Bekasi (Antara Megapolitan) - Warga Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat, mengeluhkan genangan air setinggi 50 centimeter di lingkungan mereka yang telah berlangsung sejak Januari 2016 hingga saat ini.
"Genangan air ini akibat luapan saluran air Perumahan Duta Harapan yang kini sudah mengalami sedimentasi," kata warga Kavling Harapan Baru, RT 3 RW 8 Endang Susanti di Bekasi, Rabu.
Hal itu dikatakannya saat melakukan aksi demonstrasi bersama puluhan warga setempat, Rabu (13/4), di lokasi genangan air.
Warga menuntut aparatur kelurahan setempat untuk segera melakukan upaya penyelesaian masalah banjir di daerah Kavling Harapan Baru, Bekasi Utara.
"Sudah tiga bulan lebih kita kebanjiran, tetapi baru kali ini kita diperhatikan sama kelurahan. Itu pun karena warga turun ke jalan," ujarnya.
Rahmat warga Kavling Harapan Baru mengatakan selama banjir berlangsung, warga merasa kesulitan karena aktifitas mereka jadi terganggu.
"Saat ini banjir terjadi dengan ketinggian kurang lebih semata kaki hingga selutut orang dewasa. Kami mengalami kerugian besar dari banjir ini mulai dari mengganggu aktifitas kami hingga rusaknya barang karena terendam banjir," ujarnya.
Warga lainnya, Sari, mengaku menderita penyakit kulit karena rumahnya direndam banjir.
"Saya sudah kebanjiran tiga bulan. Saat ini banjir sampai masuk di dalam rumah, kaki saya terkena kutu air karena terendam air banjir," ujar warga Kavling Harapan Baru, RT3 RW8 itu.
Lurah Harapan Baru Pristiwanto mengaku telah melakukan langkah awal penanggulangan banjir tersebut dengan mengerahkan satu unit mobil pemadam kebakaran untuk membersihkan lumpur yang mengakibatkan sedimentasi saluran air.
"Lokasi warga yang kebanjiran ini memang memiliki ketinggian lahan yang sama dengan permukaan air saluran," katanya.
Menurut dia, ada dua penyebab banjir yaitu sumbatan sampah dan adanya pendangkalan saluran air.
"Saluran air ini harus digali, agar bisa menampung air lebih banyak. Kami sedang mengevaluasi penyebab mampetnya air di bawah jembatan Duta Harapan," katanya.
Selain itu, pihaknya akan melakukan penurapan di bibir tanggul dengan jarak sekitar 7 meter dari bibir saluran," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Genangan air ini akibat luapan saluran air Perumahan Duta Harapan yang kini sudah mengalami sedimentasi," kata warga Kavling Harapan Baru, RT 3 RW 8 Endang Susanti di Bekasi, Rabu.
Hal itu dikatakannya saat melakukan aksi demonstrasi bersama puluhan warga setempat, Rabu (13/4), di lokasi genangan air.
Warga menuntut aparatur kelurahan setempat untuk segera melakukan upaya penyelesaian masalah banjir di daerah Kavling Harapan Baru, Bekasi Utara.
"Sudah tiga bulan lebih kita kebanjiran, tetapi baru kali ini kita diperhatikan sama kelurahan. Itu pun karena warga turun ke jalan," ujarnya.
Rahmat warga Kavling Harapan Baru mengatakan selama banjir berlangsung, warga merasa kesulitan karena aktifitas mereka jadi terganggu.
"Saat ini banjir terjadi dengan ketinggian kurang lebih semata kaki hingga selutut orang dewasa. Kami mengalami kerugian besar dari banjir ini mulai dari mengganggu aktifitas kami hingga rusaknya barang karena terendam banjir," ujarnya.
Warga lainnya, Sari, mengaku menderita penyakit kulit karena rumahnya direndam banjir.
"Saya sudah kebanjiran tiga bulan. Saat ini banjir sampai masuk di dalam rumah, kaki saya terkena kutu air karena terendam air banjir," ujar warga Kavling Harapan Baru, RT3 RW8 itu.
Lurah Harapan Baru Pristiwanto mengaku telah melakukan langkah awal penanggulangan banjir tersebut dengan mengerahkan satu unit mobil pemadam kebakaran untuk membersihkan lumpur yang mengakibatkan sedimentasi saluran air.
"Lokasi warga yang kebanjiran ini memang memiliki ketinggian lahan yang sama dengan permukaan air saluran," katanya.
Menurut dia, ada dua penyebab banjir yaitu sumbatan sampah dan adanya pendangkalan saluran air.
"Saluran air ini harus digali, agar bisa menampung air lebih banyak. Kami sedang mengevaluasi penyebab mampetnya air di bawah jembatan Duta Harapan," katanya.
Selain itu, pihaknya akan melakukan penurapan di bibir tanggul dengan jarak sekitar 7 meter dari bibir saluran," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016