Pondok Pesantren Buntet bersama Polri siap menggelar kegiatan "Doa Polri untuk Negeri dan Deklarasi Pesantren Kawal NKRI" di Pondok Pesantren Buntet, Cirebon, Jawa Barat, (Selasa (26/7), untuk membangun silahturrahmi yang intensif antara Polri dengan kiai/ulama dan masyarakat pesantren.

Kegiatan tersebut dijadwalkan akan dihadiri oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, serta mengundang para kiai sepuh dan para ulama se-wilayah tiga yakni Cirebon, Brebes, dan Tegal.

Penanggunjawab kegiatan yang juga salah seorang pengasuh Pondok Pesantren Buntet Muhammad Abdullah Syukri, mengatakan hal itu melalui keterangan tertulisnya, Senin.

"Kegiatan ini adalah upaya untuk membangun shilahturahmi yang intensif antara Polri dengan kiai/ulama dan masyarakat pesantren," katanya.

Muhammad Abdullah Syukri yang akrab disapa Gus Abdullah menambahkan, kegiatan tersebut akan diramaikan jama'ah dan masyarakat pesantren. 

Gus Abdullah menambahkan bahwa acara ini merupakan bentuk dukungan para kiai/ulama terhadap kepemimpinan Kapolri dan mendoakan agar senantiasa dapat menyelesaikan berbagai persoalan yang mengancam kemanusiaan, keharmonisan, keberagaman, dan upaya-upaya yang mengancam integrasi bangsa. 

Ketua YLPI Pondok Buntet Pesantren KH Salman Alfarisi menguatkan pernyataan Gus Abdullah

"Kegiatan ini sekaligus bentuk apresiasi pesantren kepada Polri dan Pemerintah dalam penaganan COVID-19,  serta mendukung penuh Kapolri dan Presiden RI dalam pemulihan ekonomi pasca-pandemi," katanya.

Salman menjelaskan, Pondok Pesantren Buntet sebagai lokasi kegiatan sejak dulu memiliki peranan penting dalam pergerakan nasional. "Para pendiri Pesantren Buntet dengan teguh memperjuangkan kemerdekaan Indonesia," katanya.

Ia menambahkan, perlawanan terhadap para penjajah pun dilakukan sebagai langkah perlawanan untuk mempertahankan Tanah Air. Semangat untuk menjaga keutuhan NKRI melalui pendekatan kultural ini yang ingin terus menerus dikawal dan dirawat oleh Polri bersama Pesantren Buntet.

Keterlibatan Pesantren Buntet, kata dia, sangat tampak dalam pergolakan nasional pada masa kepemimpinan KH Abbas, yang juga santri Hadratusy Syaikh KH. Hasyim Asy’ari (pendiri Nahdlatul Ulama). 

"Semangat ini yang ingin kita hadirkan dalam kegiatan ini, memperlihatkan kepada publik bahwa Polri dan pesantren dapat berkolaborasi menyelesaikan persoalan kebangsaan saat ini," kata Salman.
 

Pewarta: Riza Harahap

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022