Sukabumi (Antara Megapolitan) - Kementerian Kelautan dan Perikanan RI menargetkan pada 2016 ini, produksi ikan hasil budidaya mencapai 19,5 juta ton atau ada kenaikan sekitar 2 juta ton dibandingan tahun lalu.

"Dari total target tersebut sekitar 60 persennya merupakan rumput laut dan sisanya 40 persen merupakan ikan laut maupun tawar," kata Direktur Jendral Perikanan Budidaya RI, Slamet Soebjakto kepada Antara di Sukabumi, Selasa.

Menurutnya, budidaya ikan air menjadi salah satu produk unggulan pihaknya untuk meningkatkan swasembada pangan yang merupakan progam pemerintah pusat karena salah satu komoditas ketahanan pangan. Ini yang sangat penting karena ikan merupakan salah satu penyuplai nutrisi untuk masyarakat, bahkan sudah sejajar dengan produk ketahan pangan lainnya seperti beras.

Namun diakuinya, pada 2015 lalu produksi hasil budidaya masih di bawah target, yakni hanya 14,5 juta ton dari target 17,9 juta ton. Tapi, pihaknya optimis produksi budidaya bisa terus digenjot yang salah satu penyediaan pakan, benih dan bibit yang berkualitas. Apalagi saat ini, Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi ditunjuk menjadi pilot project atau proyek percontohan pembuatan pakan murah berkualitas.

"Dengan adanya pakan murah dan berkualitas ini, akan menguntungkan pembudidaya karena selain bisa mempercepat pertumbuhan ikannya, juga ongkos produksi yang turun sehingga menambah semangat para pembudidaya ikan untuk mendongkrak produksinya," tambahnya.

Slamet mengatakan melalui progam budidaya ikan ini lebih menguntungkan dari pada menangkap di alam, karena dengan melakukan penangkapan tersebut selain membutuhkan biaya yang besar juga harus mengandalkan ketersediaan yang ada baik di laut maupun di sungai. Selain itu, dengan cara menangkap ikan ini ada beberapa waktu terjadi paceklik ikan.

Maka dari itu, dengan cara budidaya ini keuntungan yang didapat oleh masyarakat akan lebih besar dan cepat, karena mulai dari ikan ukuran benih, konsumsi hingga bibit bisa dijual. Selain itu, pasar di sektor perikanan ini masih terbuka lebar sehingga peluang usaha tersebut bisa manfaatkan oleh siapapun yang ingin terjun ke dunia perikanan budidaya.

"Kami juga sudah menginstruksikan ke seluruh balai besar, unit pelayanan teknis daerah (UPT) untuk terus menggenjot produksi benih, sehingga pembudidaya tidak kesulitan mencari benih untuk bisnis perikanannya," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016