Guru Besar Bidang Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Prof. Dr. Sylvia Veronica Nalurita Purnama Siregar, S.E., menyatakan pandemi COVID-19 memberikan dampak pelaporan korporat dan terhambatnya pencapaian Sustainable Development Goals (SDG's).

"Bentuk pelaporan korporat tersebut, antara lain laporan keuangan dan laporan keberlanjutan. Isu lain yang muncul terkait pandemi COVID-19 adalah terhambatnya pencapaian target dari Sustainable Development Goals (SDGs)," kata Sylvia dalam keterangan tertulis yang diterima di Depok, Rabu.

Pada pengukuhan guru besar UI di Depok, Selasa (29/3),   ia mengatakan pandemi COVID-19 membawa pengaruh pada berbagai elemen di masyarakat, antara lain karena adanya upaya yang dilakukan pemerintah guna mencegah penyebaran virus ini.

Baca juga: Pandemi COVID-19 dorong cara baru laksanakan pembangunan SDGs

Hal itu mengakibatkan disrupsi terhadap operasi bisnis perusahaan dan peningkatan ketidakpastian, serta risiko yang dihadapi perusahaan karena belum pernah menghadapi kondisi serupa sebelumnya. Kondisi ini menimbulkan implikasi signifikan terhadap pelaporan korporat.

Dalam pidato pengukuhan berjudul "Dampak Pandemi COVID-19 terhadap Pelaporan Korporat dan Pencapaian Sustainable Development Goals", Prof. Sylvia memaparkan bahwa dalam periode pandemi, pelaporan keberlanjutan mempunyai peranan penting.

Ia mengatakan media komunikasi perusahaan kepada pihak eksternal untuk memberikan informasi cara perusahaan melakukan upaya untuk kepentingan para pemangku kepentingan dalam periode pandemi, maupun rencana dan strategi untuk pemulihan dari dampak pandemi tersebut.

"Maka, perusahaan perlu mempertimbangkan dampak dari risiko tersebut dalam laporan keuangannya, bukan hanya sekedar memasukkannya dalam pelaporan berkelanjutan. Pelaporan keuangan tidak hanya mencerminkan transaksi masa lalu, namun sebagian angka di laporan keuangan didasarkan pada estimasi dan asumsi mengenai masa depan,” ujar Prof. Sylvia.

Baca juga: Kota Bogor jadi pilot project implementasi SDGs

Menurutnya, untuk mengatasi masalah terkait isu keberlanjutan (seperti perubahan iklim tersebut), membutuhkan investasi yang cukup besar. Dengan adanya pandemi COVID-19 menyebabkan terbatasnya dana yang dapat dialokasikan untuk mengatasi isu perubahan iklim tersebut, sehingga sulit untuk meraih target pembangunan keberlanjutan secara umum.

"Saya yakin, kita semua sepakat bahwa pandemi COVID-19 membawa dampak yang sangat signifikan di berbagai aspek kehidupan," katanya.

Dampak tersebut juga terlihat di pelaporan korporat dan pencapaian SDGs. Akuntan adalah salah satu pihak yang mempunyai pengetahuan yang memadai untuk dapat mengambil peran strategis.

Akuntan di perusahaan perlu lebih memperhatikan dampak ketidakpastian dan risiko akibat pandemi tersebut terhadap angka-angka yang dilaporkan di laporan keuangan serta terhadap pengungkapan yang dilakukan, baik di laporan keuangan maupun laporan keberlanjutan.

Baca juga: LAPAN mendukung SDGs bidang penginderaan jauh

"Perlu diperhatikan juga dampak dari isu keberlanjutan (seperti perubahan iklim) terhadap laporan keuangan, perlu diperhatikan juga pelaporan terkait kontribusi perusahaan dalam pencapaian SDGs," ujar Prof. Sylvia.

Ia memberi masukan dari sisi penelitian akutansi, perlu menerapkan system thinking karena adanya saling ketergantungan yang kuat antara perusahaan dengan ekosistem alam tempat perusahaan beroperasi.

Pengukuhan guru besar UI kali ini dihadiri secara daring oleh guru besar dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan negara lain.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022