Bogor, (Antara Megapolitan) - Konferensi mahasiswa Indonesia dan Malaysia akan mewujudkan tercapainya Melayu Raya seperti yang dicetuskan oleh pendiri bangsa Presiden Soekarno bersama Perdana Menteri Malaysia di era proklamasi dulunya.
"Konferensi ini menjadi agenda penting yang akan diselenggarakan pada bulan Januari atau Februari 2016," kata Penasehat Sosio dan Kebudayaan Kerajaan Malaysia, Yang Berbahagia Tan Sri Dr Rais Yatim, dalam Kuliah Umum di Universitas Djuanda, Bogor, Selasa.
Dalam acara bertajuk "Merajut Silaturahim Rumpun Melayu Indonesia-Malaysia dalam Membangun Semangat Nusantara" itu akan hadir seluruh alumni perguruan tinggi Indonesia dan Malaysia untuk membahas isu salah satunya mencapai terwujudnya Melayu Raya.
Rais menyebutkan Melayu Raya merupakan langkah dasar politik yang akan tewujud apabila ada "political will" dari Pemerintah Indonesia maupun Malaysia untuk menggaungkan kembali apa yang dicetuskan oleh pendiri bangsa.
"Sebuah realitas yang perlu dipikirkan kembali oleh para pemimpin saat ini. Karena Indonesia dan Malaysia adalah satu, dari sudut budaya, bahasa kita sama, dan kepercayaan kita. Dalam istilahnya saat ini "kekitaan"," kata Rais.
Menurut mantan Menteri Luar Negeri Malaysia ini, Melayu Raya dapat digaungkan melalui peran mahasiswa Indonesia dan Malaysia yang ada di rantau.
Ada sekitar 50 perguruan tinggi baik dari Indonesia dan Malaysia akan bekerja sama melahirkan sistem pembudayaan dari berbagai jurusan bahasa, budaya, kuliner, dan industri konten harus diwujudkan.
"Pertemuan awal ini akan dimulai di Jakarta, nanti akan ditindaklanjuti dengan pertemuan di Malaysia," katanya.
Rais menyebutkan Melayu Raya ini menjadi pemersatu antara Indonesia dan Malaysia sebagai negara serumpun agar dapat bersaing menghadapi arus globalisasi. Salah satu instrumen dalam mempererat keduanya melalui bahasa dan budaya.
Rais mengatakan langkah awal untuk mewujudkan Melayu Raya telah dimulai dengan menjalin kerja sama antara pergurun tinggi Indonesia dan Malaysia. Salah satunya Universitas Djuanda.
Mantan Menteri Penerangan Malaysia ini menyerahkan bantuan sebesar 100 ribu ringgit untuk keperluan pendidikan di universitas tersebut, mewujudkan kampus bertauhid yang mendunia.
Kuliah Umum bertajuk "Merajut Silaturahim Rumpun Melayu Indonesia-Malaysia dalam Membangun Semangat Nusantara" dihadiri sekitar 300 mahasiswa Universitas Djuanda dari berbagai fakultas maupun program studi.
Mahasiswa sangat antusias mengikuti dialog kebangsaan tersebut dengan berpartisipasi dalam diskusi yang dilakukan secara singkat. Setidaknya ada lima penanya yang mendapat kesempatan berdiskusi bersama Tan Sri Dr Rais Yatim.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Konferensi ini menjadi agenda penting yang akan diselenggarakan pada bulan Januari atau Februari 2016," kata Penasehat Sosio dan Kebudayaan Kerajaan Malaysia, Yang Berbahagia Tan Sri Dr Rais Yatim, dalam Kuliah Umum di Universitas Djuanda, Bogor, Selasa.
Dalam acara bertajuk "Merajut Silaturahim Rumpun Melayu Indonesia-Malaysia dalam Membangun Semangat Nusantara" itu akan hadir seluruh alumni perguruan tinggi Indonesia dan Malaysia untuk membahas isu salah satunya mencapai terwujudnya Melayu Raya.
Rais menyebutkan Melayu Raya merupakan langkah dasar politik yang akan tewujud apabila ada "political will" dari Pemerintah Indonesia maupun Malaysia untuk menggaungkan kembali apa yang dicetuskan oleh pendiri bangsa.
"Sebuah realitas yang perlu dipikirkan kembali oleh para pemimpin saat ini. Karena Indonesia dan Malaysia adalah satu, dari sudut budaya, bahasa kita sama, dan kepercayaan kita. Dalam istilahnya saat ini "kekitaan"," kata Rais.
Menurut mantan Menteri Luar Negeri Malaysia ini, Melayu Raya dapat digaungkan melalui peran mahasiswa Indonesia dan Malaysia yang ada di rantau.
Ada sekitar 50 perguruan tinggi baik dari Indonesia dan Malaysia akan bekerja sama melahirkan sistem pembudayaan dari berbagai jurusan bahasa, budaya, kuliner, dan industri konten harus diwujudkan.
"Pertemuan awal ini akan dimulai di Jakarta, nanti akan ditindaklanjuti dengan pertemuan di Malaysia," katanya.
Rais menyebutkan Melayu Raya ini menjadi pemersatu antara Indonesia dan Malaysia sebagai negara serumpun agar dapat bersaing menghadapi arus globalisasi. Salah satu instrumen dalam mempererat keduanya melalui bahasa dan budaya.
Rais mengatakan langkah awal untuk mewujudkan Melayu Raya telah dimulai dengan menjalin kerja sama antara pergurun tinggi Indonesia dan Malaysia. Salah satunya Universitas Djuanda.
Mantan Menteri Penerangan Malaysia ini menyerahkan bantuan sebesar 100 ribu ringgit untuk keperluan pendidikan di universitas tersebut, mewujudkan kampus bertauhid yang mendunia.
Kuliah Umum bertajuk "Merajut Silaturahim Rumpun Melayu Indonesia-Malaysia dalam Membangun Semangat Nusantara" dihadiri sekitar 300 mahasiswa Universitas Djuanda dari berbagai fakultas maupun program studi.
Mahasiswa sangat antusias mengikuti dialog kebangsaan tersebut dengan berpartisipasi dalam diskusi yang dilakukan secara singkat. Setidaknya ada lima penanya yang mendapat kesempatan berdiskusi bersama Tan Sri Dr Rais Yatim.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015