Wakil Wali Kota Depok, Jawa Barat Imam Budi Hartono mengajak mahasiswa untuk menjadi seorang wirausaha, karena memiliki prospek yang cerah ke depannya.
"Jika punya peluang menjadi pengusaha, jadilah pengusaha yang jujur , sebaiknya setelah lulus kuliah jangan inginnya bekerja di perusahan coba mindset itu mulai kita ubah," kata Imam Budi Hartono, usai memberikan kuliah umum di kampus LP3I Depok, Senin.
Ia mengatakan selama kuliah bisa mempelajari teori-teori ekonomi dan menerapkannya ketika mulai membuka usaha. Sehingga ilmu yang belajar di kuliah bisa terpakai.
Baca juga: Wawali Depok: Kolaborasi bisa tumbuhkan wirausaha muda yang tangguh
Baca juga: Bayu Adi Permana gagas Program 'Generasi Ogah Nganggur'
Dikatakannya saya lebih menganjurkan menjadi pengusaha, karena namanya pengusaha lebih hebat, lebih kaya kan, kerena punya pegawai, dibanding hanya pekerja. Pengusaha punya waktu bebas, punya penghasilan yang luar biasa.
Imam yang memberi kuliah umum Bertema 'Penerapan Pendidikan Vokasi dalam menghadapi tantangan global', menyampaikan akan pentingnya pemahaman tentang era globalisasi. Sebab, sebagai mahasiswa tantangan era globalisasi tidak dapat dihindari.
"Enggak bisa menghindar maka kita harus mempersiapkan terhadap hal-hal yang dibutuhkan untuk sukses di era globalisasi. Serta dampak positif dan negatif yang harus disiapkan sebagai warga negara Indonesia," jelasnya.
Baca juga: Jawara dan STEI SEBI siap tumbuhkan wirausahawan muda di Kota Depok
Menurut dia, untuk menghadapi era globalisasi industri 4.0 sudah semakin canggih dan cepat,dengan demikian dibutuhkan pendidikan yang mampu menyediakan sumber daya manusia (SDM) yang mampu bersaing untuk menghadapi era industri 4.0 itu, pendidikan yang mampu melakukan hal ini adalah pendidikan Vokasi.
Imam menambahkan,pendidikan vokasi harus menyelaraskan kompetisi dan kuailifikasi lulusannya dengan kebutuhan dunia kerja.
Lebih lanjut Imam mengatakan untuk memajukan pendidikan vokasi Pemerintah Kota (Pemkot) Depok akan memberikan bea siswa kepada mahasiswa berprestasi. Hal ini, demi menaikkan taraf pendidikan bagi masyarakat kurang mampu.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
"Jika punya peluang menjadi pengusaha, jadilah pengusaha yang jujur , sebaiknya setelah lulus kuliah jangan inginnya bekerja di perusahan coba mindset itu mulai kita ubah," kata Imam Budi Hartono, usai memberikan kuliah umum di kampus LP3I Depok, Senin.
Ia mengatakan selama kuliah bisa mempelajari teori-teori ekonomi dan menerapkannya ketika mulai membuka usaha. Sehingga ilmu yang belajar di kuliah bisa terpakai.
Baca juga: Wawali Depok: Kolaborasi bisa tumbuhkan wirausaha muda yang tangguh
Baca juga: Bayu Adi Permana gagas Program 'Generasi Ogah Nganggur'
Dikatakannya saya lebih menganjurkan menjadi pengusaha, karena namanya pengusaha lebih hebat, lebih kaya kan, kerena punya pegawai, dibanding hanya pekerja. Pengusaha punya waktu bebas, punya penghasilan yang luar biasa.
Imam yang memberi kuliah umum Bertema 'Penerapan Pendidikan Vokasi dalam menghadapi tantangan global', menyampaikan akan pentingnya pemahaman tentang era globalisasi. Sebab, sebagai mahasiswa tantangan era globalisasi tidak dapat dihindari.
"Enggak bisa menghindar maka kita harus mempersiapkan terhadap hal-hal yang dibutuhkan untuk sukses di era globalisasi. Serta dampak positif dan negatif yang harus disiapkan sebagai warga negara Indonesia," jelasnya.
Baca juga: Jawara dan STEI SEBI siap tumbuhkan wirausahawan muda di Kota Depok
Menurut dia, untuk menghadapi era globalisasi industri 4.0 sudah semakin canggih dan cepat,dengan demikian dibutuhkan pendidikan yang mampu menyediakan sumber daya manusia (SDM) yang mampu bersaing untuk menghadapi era industri 4.0 itu, pendidikan yang mampu melakukan hal ini adalah pendidikan Vokasi.
Imam menambahkan,pendidikan vokasi harus menyelaraskan kompetisi dan kuailifikasi lulusannya dengan kebutuhan dunia kerja.
Lebih lanjut Imam mengatakan untuk memajukan pendidikan vokasi Pemerintah Kota (Pemkot) Depok akan memberikan bea siswa kepada mahasiswa berprestasi. Hal ini, demi menaikkan taraf pendidikan bagi masyarakat kurang mampu.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021