Depok, (Antara Megapolitan) - Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kota Depok, Jawa Barat, di Jalan Kartini Raya dilempar telur busuk oleh sekelompok warga yang menamakan diri Masyarakat Selamatkan Kota Depok (Maskot) karena menilai kinerja lembaga tersebut buruk.
"Kami kecewa dengan KPU Kota Depok yang tidak transparan dalam menerima berkas pendaftaran bakal calon wali kota dan wakil wali kota," kata Koodinator unjuk rasa Rahman Tiro di sela-sela aksi tersebut di Depok, Selasa.
Ia mengatakan pelemparan telur busuk ini menandakan kinerja KPU Kota Depok tidak bekerja sesuai dengan atauran yang berlaku. "Kami akan terus mengawasi kinerja KPU Depok," ujarnya.
Rahman Tiro atau yang biasa disapa Bocor ini juga mendesak KPU Kota Depok agar menindaklanjuti rekomendasi yang dikeluarkan Panwaslu Depok yang menyatakan ada pelanggaran administratif dalam penerimaan berkas pendaftaraan.
"Rekomendasi Panwaslu ini harus dilaksanakan oleh KPU Kota Depok," katanya.
Puluhan massa yang datang sejak siang hingga sore semakin kesal karena Ketua KPU Kota Depok, Titik Nurhayati tidak bersedia bertemu dengan massa.
"Seharusnya ketua KPU Depok menjelaskan semuanya kepada kita dan juga wartawan, jangan hanya diam," kata Bocor dengan nada tinggi.
Masyarakat Selamatkan Kota Depok (Maskot) telah melakukan aksi unjuk rasa di depan KPU Kota Depok ini selama sepekan dengan tuntutan adanya tranparansi soal adanya dugaan pemalsuan tandatangan saat pendaftaran.
Massa juga mengancam akan terus melakukan aksi hingga 24 Agustus 2014 saat penetapan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Depok atau bahkan bisa sampai hari pencoblosan 9 Desember 2015.
Sementara itu Ketua KPU Kota Depok dalam beberapa kesempatan mengatakan berkas kedua pasangan calon telah diterima dengan lengkap dan saat ini kami sedang melakukan verifikasi berkas yang sudah masuk.
"Semua berkas yang ada sudah lengkap. Kata siapa ada pemalsuan tandatangan," ujarnnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Kami kecewa dengan KPU Kota Depok yang tidak transparan dalam menerima berkas pendaftaran bakal calon wali kota dan wakil wali kota," kata Koodinator unjuk rasa Rahman Tiro di sela-sela aksi tersebut di Depok, Selasa.
Ia mengatakan pelemparan telur busuk ini menandakan kinerja KPU Kota Depok tidak bekerja sesuai dengan atauran yang berlaku. "Kami akan terus mengawasi kinerja KPU Depok," ujarnya.
Rahman Tiro atau yang biasa disapa Bocor ini juga mendesak KPU Kota Depok agar menindaklanjuti rekomendasi yang dikeluarkan Panwaslu Depok yang menyatakan ada pelanggaran administratif dalam penerimaan berkas pendaftaraan.
"Rekomendasi Panwaslu ini harus dilaksanakan oleh KPU Kota Depok," katanya.
Puluhan massa yang datang sejak siang hingga sore semakin kesal karena Ketua KPU Kota Depok, Titik Nurhayati tidak bersedia bertemu dengan massa.
"Seharusnya ketua KPU Depok menjelaskan semuanya kepada kita dan juga wartawan, jangan hanya diam," kata Bocor dengan nada tinggi.
Masyarakat Selamatkan Kota Depok (Maskot) telah melakukan aksi unjuk rasa di depan KPU Kota Depok ini selama sepekan dengan tuntutan adanya tranparansi soal adanya dugaan pemalsuan tandatangan saat pendaftaran.
Massa juga mengancam akan terus melakukan aksi hingga 24 Agustus 2014 saat penetapan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Depok atau bahkan bisa sampai hari pencoblosan 9 Desember 2015.
Sementara itu Ketua KPU Kota Depok dalam beberapa kesempatan mengatakan berkas kedua pasangan calon telah diterima dengan lengkap dan saat ini kami sedang melakukan verifikasi berkas yang sudah masuk.
"Semua berkas yang ada sudah lengkap. Kata siapa ada pemalsuan tandatangan," ujarnnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015