Depok, (Antaranews Bogor) - Puluhan tahanan di Polresta Depok, Jawa Barat, menjalani tes darah untuk mengetahui apakah terindikasi HIV/AIDS atau tidak, karena tahanan di seluruh polres dan polsek rentan terindikasi penyakit tersebut.

"Pemeriksaan darah atau Voluntary Counseling Test (VCT) sebagai langkah mengetahui dan mengantisipasi penyakit HIV/AIDS di kalangan tahanan di Polresta Depok," kata Ketua LSM Kuldesak, Samsu Budiman di Polresta Depok, Selasa.

LSM Kukdesak merupakan ormas yang khusus memperhatikan masalah HIV/AIDS dan membantu para penderita HIV/AIDS agar mendapat layanan kesehatan mencegah penyebarannya.

Samsu mengatakan dari 75 tahanan yang ada di Polresta Depok, 50 diantaranya adalah tahanan narkotik. "Kami terus melakukan sosialisasi agar masyarakat paham mengenai penyakit HIV/AIDS dan bagaimana mengatasinya," ujarnya.

Ia megatakan hasil dari tes darah ini baru dikeluarkan besok karena jumlah tahanan yang cukup banyak. Kerentanan para tahanan terindikasi HIV/AIDS disebabkan beberapa faktor, misalnya tahanan yang merupakan pengguna narkotik yang menggunakan jarum suntik bergantian.

"Jika ada salah satu tahanan terinfeksi maka akan dilakukan konseling pra test, pra HIV perawatan dengan semaksimal mungkin. Tahanan tidak akan dipisahkan karena sentuh tubuh tidak akan menularkan ke warga lainnya," ujarnya.

Menurut dia rata-rata yang terindikasi HIV/AIDS adalah usia produksi antara 18-45 tahun. Kota Depok termasuk kota yang tinggi jumlah penderitanya, sehingg diharapkan Depok menjadi salah satu prioritas yang ditangani dalam mengatasi HIV/AIDS.

"Jumlah penderita tinggi seharusnya Depok masuk dalam skala prioritas," katanya. 

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015