Bogor, 15/3 (ANTARA) - Tradisi "Ngubek Setu" di Situ Gede Kecamatan Bogor Barat diusulkan menjadi agenda tahunan pariwisata Pemerintah Kota Bogor setiap memperingati Hari Jadi Bogor yang jatuh pada Juni.

"Biasanya kegiatan "ngubek setu" ini dilakukan menjelang puasa atau saat mungguhan. Kami mengusulkan kegiatan ini diagendakan menjadi kegiatan menyambut HJB," kata Umar Sanusi, Ketua LPM Kelurahan Situ Gede di Bogor, Kamis.

Umar mengatakan, selama ini tradisi "Ngubek Setu" dilakukan setiap menyambut Ramadhan, tetapi menghadapi kendala karena jadwal pelaksanaan tidak selalu jatuh pada hari libur.

Ia mengatakan, karena tidak bisa dilaksanakan setiap tahun, tradisi budaya masyarakat Bogor tersebut dikhawatirkan hilang dan terlupakan seiring berjalannya waktu.

"Untuk menyelamatkan tradisi budaya ini, kami harapkan kegiatan ini menjadi agenda tahunan dalam merayakan HJB," katanya.

Umar mengatakan, rencana tersebut telah ia sampaikan kepada Pemerintah Kota Bogor.

Ia juga sudah menyosialisasikan rencana tersebut melalui radio pemerintahan kota setempat.

Harapan serupa juga disampaikan Sekretaris LPM Situ Gede, Eman Sulaeman. Tokoh masyarakat dan budayawan Sunda ini mengatakan, rencana tersebut merupakan keinginan masyarakat Situ Gede untuk menjadikan "ngubeksetu" menjadi salah satu kegiatan menyambut HJB.

"Dengan masuknya kegiatan tersebut sekurangnya akan membangkitkan kepariwisataan dan ekonomi di wilayah tersebut," kata Eman.

Menurut Eman, selain untuk melestarikan budaya masyarakat setempat, kegiatan ini paling tidak dapat memberikan keuntungan kepada masyarakat setempat yang ikut mengais rejeki dengan berjualan.

Eman berharap rencana tersebut dapat direalisasikan pada perayaan HJB 2012. Pihaknya akan berkoordinasi dengan lurah, camat dan tokoh masyarakat setempat untuk proses pelaksanaannya.

Sementara itu, Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) cabang Kota Bogor, Bagus Karyanegara sangat mendukung rencana tersebut.

Menurutnya, acara tersebut dapat mendorong kedatangan para turis baik lokal maupun mancanegara, juga akan membuat mereka lebih lama tinggal di Bogor.

"Kalau acara "ngubek setu" ini dilaksanakan 1 Juni, dan pada 2 Juni ada acara Kuwera Bakti serta ditutup dengan sidang paripurna pada 3 Juni dan sebelumnya banyak kegiatan lainnya, rasanya akan memiliki daya tarik tersendiri," ujarnya.

Dukungan serupa juga disampaikan Taufik Hassuna, pengamat budaya dan sosial muda Kota Bogor, yang mengatakan, langkah tersebut dari segi budaya, ada acara munday, sejenis dengan "ngubek setu". Kegiatan tersebut secara histori sangat berdasar dan bagus untuk dilaksanakan," katanya.

Laily R

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012