Depok (ANTARA) - Ketua Umum Gerakan Hidupkan Masyarakat Sejahtera (HMS) Center, Hardjuno Wiwoho mengatakan sekecil apapun kesalahan data bantuan sosial COVID-19 harus dihindari dan perlu dipastikan penyalurannya benar-benar dialokasikan bagi masyarakat miskin yang terkena dampak COVID-19.
"Intinya, jangan sampai ada masyarakat yang kelaparan. Pemerintah harus siap. Sebab, dampak COVID-19 ini sangat sistemik bagi kehidupan masyarakat, baik bidang kesehatan, sosial dan ekonomi," kata Hardjuno dalam keterangan tertulisnya, Kamis.
Dalam bidang ekonomi misalnya, COVID-19 ini membuat daya beli melemah. Karena itu, pemerintah harus hadir di tengah masyarakat menjaga agar ekonomi rakyat tidak makin terpuruk.
Baca juga: Kota Bogor akui data penerima bansos warga terdampak COVID-19 belum lengkap
Dalam kondisi wabah seperti saat ini, salah satu tugas pemerintah adalah mengurangi beban ekonomi rakyat. Hal ini termaktub dalam amanat konstitusi, yaitu untuk menyejahterakan rakyat (welfarestate), sehingga semua kebijakan yang dibuat harus untuk kepentingan rakyat.
Konstitusi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, telah menentukan pijakan Negara untuk memberikan kesejahteraan kepada rakyatnya.
Karena itu, penyaluran bansos oleh pemerintah harus benar dan tepat sasaran yang didukung data akurat dan valid sesuai kondisi riil di lapangan.
Namun sayangnya, Hardjuno melihat data penerima bansos belum akurat. Hal ini menimbulkan kegaduhan dan konflik lantaran meleset dari sasaran. Untuk itu, dia meminta pemerintah bekerja keras dan cerdas memperbaiki data penerima bansos ini.
"Ini menyangkut hidup dan matinya rakyat. Sekecil apapun kesalahan data harus dihindari," katanya.
Baca juga: 5.174 paket bansos Pemprov Jabar tahap awal disalurkan di Karawang jelang PSBB
Apalagi saat ini, lanjutnya, korban terdampak COVID-19 ini terus berjatuhan terutama dari kalangan pekerja di sektor informal. Bahkan, kini mulai merembet ke sektor formal bersamaan dengan melambatnya laju perekonomian yang menghantam sektor riil.
"Hampir dapat dipastikan membengkaknya jumlah warga rentan ekonomi akan diikuti dengan bertambahnya orang miskin baru," kata Hardjuno.
Hardjuno mengatakan untuk membantu masyarakat tak mampu yang terkena dampak pandemi COVID-19, HMS Center menggelar bakti sosial (baksos) di Jalan Kampung Tipar, Ciawi, Kecamatan Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/5).
Hadir dalam acara baksos ini Ketua Dewan Pembina HMS, Mayjen TNI (Purn) Syamsu Djalal, Bendahara Umum HMS Center Drs. Pambudi Pamungkas Karyo, serta Ketua Tim Advokasi Kesehatan HMS Center, D’Hiru.
Turut hadir Kepala Desa Ciawi, H. Nana Sumarna, RT-RW, Kepala Dusun, Badan Usaha Milik Desa, Bimas dan Babinsa Sebelumnya, HMS Center menggelar kegiatan di beberapa titik di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan Tangerang.
Baca juga: Bantuan sosial beras Kabupaten Bogor mulai dibagikan bertahap
Rencananya, setelah di Bogor, HMS Center akan menggelar baksos serupa di Banten pada Minggu (10/5). Dalam baksos ini, HMS Center membagikan 2.500 paket jamu herbal Kenkona kepada warga yang terdampak COVID-19 di Bogor.
HMS Center, kata Hardjuno, berikhtiar untuk terus membantu masyarakat. Hal ini merupakan komitmen HMS Center untuk berjuang demi kemaslahatan umat.
"Kami terus bersiar demi kemaslahatan umat. Kami tidak mau umat melarat. Untuk itu, saya harapkan bansos yang diberikan tepat sasaran," ujarnya.
HMS Center: Sekecil apapun kesalahan data bansos COVID-19 harus dihindari
Kamis, 7 Mei 2020 14:10 WIB
Pemerintah harus siap. Sebab, dampak COVID-19 ini sangat sistemik bagi kehidupan masyarakat, baik bidang kesehatan, sosial dan ekonomi.