Depok (ANTARA) - HMS Center dan Jamu Herbal Tetes Kenkona kembali melaksanakan aksi sosialnya di Pondok Pesantren Cipasung Tasikmalaya, pimpinan KH A. Bunyamin Ruhiat.
Kegiatan Baksos ini merupakan bentuk kepedulian dan reaksi cepat tanggap membantu memitigasi daerah yang mengalami darurat serius pandemi COVID-19.
"Mencermati tren angka COVID-19 di daerah ini yang mengindikasikan terjadinya peningkatan maka harus diupayakan penanganan secara serius, konprehensif dan terkoordinasi secara masif dan terstruktur. Ini penting agar tone mitigasi COVID-19 ini berada pada frekwensi yang sama," ujar Ketua Umum HMS Center, Hardjuno Wiwoho dalam keterangannya, Kamis.
Turut hadir dalam kegiatan Baksos ini, Ketua Tim Advokasi Kesehatan HMS Center, DR. D’ Hiru, Sekretaris Umum HMS Center, Darma Alwi, Ketua Bidang Hukum HMS Center, Rahmat Hijjir, Ketua OKK HMS Center, Fitriyadi dan Anggota anggota HMS Center lainnya.
Menurutnya, angka positif COVID-19 di daerah Tasikmalaya ini masih tinggi. Karena itu, perlu koordinasi, baik dari aspek managemen penanganan 3T (treasing, testing dan treatment), teknis tatalaksana treatment pada pasien dan logistik penyangga, baik peralatan medik, penampungan, pangan, maupun pendukung lainnya yang akan mencukupi keperluan ektra dalam rangka percepatan dan efektifitas mitigasi pencegahan penyebaran virus mematikan ini.
"Kami hadir disini untuk membantu meringankan beban masyarakat. Dalam Baksos ini, kami membagikan Jamu Herbal Tetes Kenkona yang diyakini menambah kekebalan atau imunitas terhadap tubuh manusia," terang Hardjuno.
Dalam kegiatan Baksos ini, HMS Center membagikan 1000 botol Jamu tetes "Kenkona" kepada masyarakat.
Dari informasi salah satu dokter yang bertugas di Singaparna Kabupaten Tasikmalaya menyatakan berdasarkan hasil test swab terhadap 200 orang, jumlah terkonfirmasi positif 86 orang dari kluster Keluarga Ustad bersama para santri sekitarnya.
Saat ini, sebanyak 84 orang dilakukan isolasi diwilayah Pontren karena tidak bergejala/asimtomatik atau bergejala ringan.
Menurut Hardjuno, Jamu Herbal Tetes Kenkona sangat baik untuk Kesehatan. Terutama, sebagai supporting treatment untuk peningkatan imunitas terhadap pasien terkonfirmasi positif maupun pasien yang tengah menjalani isolasi mandiri atau kolektif di tempat penampungan.
“Setelah dilakukan treatment supporting tersebut, sekitar 5 – 10 hari, pasien yang positif setelah di test menjadi negatif, karena terjadi peningkatan imunitas sehingga tidak lagi menginfeksi-patologis tubuh pasien serta daya menularkan ke orang lain menjadi lemah,” jelasnya.
Dalam Baksos ini Ketua Tim Advokasi Kesehatan HMS Center, DR. D’ Hiru yang juga formulator dan pakar herbalogi serta ilmuwan kedokteran holistik langsung melakukan pendampingan dan sekaligus sebagai konsultan untuk supporting treatment menggunakan Jamu tetes Kenkona, Madu, Jeruk nipis pada spesifikasi gejala ringan pada masing-masing pasien.
Tujuan utamanya adalah untuk mengefektifkan penanganan ditingkat intermidiate pada isolasi kolektif, sehingga meminimalisir pasien yang berlanjut dirawat di RS-Darurat maupun di RS-Rujukan.
D’Hiru menegaskan model 'supporting treatment' yang akan dilaksanakan di Tasikmalaya nantinya akan dijadikan pilot project.
Pola ini nantinya diterapkan di berbagai daerah terpapar pandemi COVID-19. Bahkan pelaksanaan yang simpel tanpa harus pendampingan dokter, dapat dilakukan secara simultan dari berbagai wilayah.
"Dari segi biaya juga sangat ekonomis dan meringankan beban para sejawat dokter dan para-medis yang bertugas di RS-Darurat & RS- Rujukan yang mulai kewalahan, over load dan berlebihan jam kerja," ujarnya.
HMS Center dan Jamu Kenkona aksi sosial di Pesantren Cipasung Tasikmalaya
Kamis, 8 Oktober 2020 16:57 WIB
Kami hadir disini untuk membantu meringankan beban masyarakat.