Bogor (ANTARA) - Pengurus Pusat Perhimpunan Agronomi Indonesia (PP Peragi) periode 2019-2022 optimistis dapat memberikan kontribusi besar pada pembangunan pertanian di Indonesia dalam menghadapi tantangan ke depan yang semakin kompleks.
"Melihat komposisi pengurus Peragi periode ini, serta gagasan-gagasan yang disampaikan, saya menyatakan optimistis Peragi dapat berkontribusi besar pada pembangunan pertanian di Indonesia," kata Ketua Umum PP Peragi periode 2019-2022, Andi Muhammad Syakir, dalam sambutan kegiatan pelantikan pengurus PP Peragi periode 2019-2022, workshop, dan rapat kerja, di Kota Bogor, Rabu.
Baca juga: Peragi Siap Wujudkan Perkebunan Indonesia Berdaya Saing
Menurut Andi Muhammad Syakir, anggota Peragi adalah ahli agronomi yang berprofesi sebagai dosen, peneliti, dan pegawai. Namun, pada periode ini, anggota Peragi dari latar belakang profesi yang lebih luas, termasuk dari praktisi dan pengusaha.
Pada kegiatan workshop yang menjadi satu rangkaian dengan pelantikan dan rapat kerja, menurut dia, para pengurus Peragi telah menyampaikan pemikiran dan usulan yang bernas dan positif untuk pembangunan pertanian.
"Pemikiran dan usulan-usulan yang disampaikan, membangun sikap optimisme bahwa Peragi dapat berkiprah lebih besar lagi ke depan," katanya.
Baca juga: 40 Tahun Peragi Siap Sukseskan Program Pertanian
Pada kesempatan tersebut, ia menjelaskan, bahwa Indonesia menghadapi tantangan yang dilematis ke depan, karena jumlah penduduk terus bertambah.
"Penduduk Indonesia saat ini ada sekitar 265 juta jiwa, dengan konsekuensi kebutuhan terhadap pangan semakin meningkat." katanya.
Di sisi lain, kata dia, luas lahan pertanian semakin mengecil, karena pertumbuhan penduduk membutuhkan hunian dan sarana lainnya.
"Padahal, jumlah penduduk yang terus meningkat, ketersediaan pangan dan energi yang cukup," ujarnya.
Baca juga: Peragi Gelar Seminar Nasional Kemandirian Benih
Menurut Andi Muhammad Syakir, untuk memenuhi kebutuhan energi dan pangan bagi penduduk yang jumlahnya terus meningkat, maka semua potensi yang dimiliki Indonesia harus dikembangkan.
Indonesia yang berada di garis khatulistiwa, dinilai beruntung karena memiliki semuanya, terutama pangan dan energi.
"Karena itu, ke depan ketika potensi pangan dan energi terus menurun, Indonesia akan menjadi negara strategis dan penentu suplai dunia," katanya.
Peragi optimistis dapat beri kontribusi pada pembangunan pertanian
Rabu, 4 Desember 2019 20:54 WIB
Melihat komposisi pengurus Peragi periode ini, serta gagasan-gagasan yang disampaikan, saya menyatakan optimistis Peragi dapat berkontribusi besar pada pembangunan pertanian di Indonesia.