Bogor (ANTARA) - Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman memastikan bahwa stok beras aman jelang mengakhiri masa jabatannya.
Pernyataan tersebut disampaikan saat hadir Kongres VIII Perhimpunan Meteorologi Pertanian Indonesia (PERHIPMI) di IPB International Convention Center (IICC) Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis.
Amran mengatakan, jumlah stok beras hingga akhir bulan September 2019 mencapai 2,5 juta ton. Menurutnya, angka tersebut meningkat dari awal tahun 2019 yang hanya sebanyak 2 juta ton beras.
Baca juga: Mentan gaungkan pertanian berbasis digital menuju pertanian 4.0
Baca juga: Kementan: Ketersediaan cabai di pasar aman
“Alhamdulillah capaian beras terutama yang selama empat-lima tahun ini rame di perbincangkan. Hari ini stok beras kita melimpah,” ujarnya kepada awak media.
Tak sekedar angka, menurut Amran melimpahnya stok beras itu dibuktikan dengan banyaknya gudang beras yang telah dibangun di wilayah Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, serta Sulawesi. Tapi, menurutnya bonus demografi menjadi tantangan lantaran membuat konsumsi beras juga menjadi meningkat.
“Setiap tahun bertambah 3 juta jiwa, artinya dalam lima tahun jumlahnya 15 juta jiwa, yang mengonsumsi beras 2-3 juta ton per tahun yang dihasilkan lebih banyak dari dalam negeri daripada impor,” bebernya.
Baca juga: Mentan klaim kemiskinan menurun dan ekspor meningkat
Di samping itu, Amran juga menyoal ihwal impor beras yang kerap menjadi sorotan masyarakat. Menurutnya hal itu tidak menjadi beban, karena jumlahnya yang terbilang tidak signifikan.
“Dari dalam negeri stok beras atau impor gak masalah. Setahun, impor hanya 1 juta ton. Jasi kalau satu tahun 52 minggu, impor itu habis 2 dalam minggu sisanya dari dalam negeri,” kata Amran.(KR-MFS).
Mentan pastikan stok beras aman jelang selesai masa jabatan
Kamis, 3 Oktober 2019 20:09 WIB
Alhamdulillah capaian beras terutama yang selama empat-lima tahun ini rame di perbincangkan. Hari ini stok beras kita melimpah.